LIFESTYLE
Ketahui Fakta dan Mitos Seputar Flu yang Saat Ini Kembali Merebak

SEAToday.com, Jakarta-Baik anak kecil maupun orang dewasa, berpotensi terkena pilek hingga flu. Hal ini salah satunya disebabkan oleh penularan virus yang cenderung cepat. Bahkan hanya berinteraksi dengan seseorang saja dapat meningkatkan resiko tertular pilek hingga flu.
Untuk itu, perlu bekal untuk mengetahui apa yang menjadi fakta dan mitos seputar pilek atau flu, beserta perbedaannya.
Pilek dan flu sendiri merupakan jenis penyakit yang sama-sama menyerang sistem pernapasan. Biasanya saat seseorang terpapar pilek, yang terjadi adalah hidung memproduksi lendir berlebih hingga menyebabkan hidung tersumbat.
Sedangkan flu terjadi saat seseorang mengalami pilek seiring dengan demam, batuk, sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan, kelelahan. Keduanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu satu minggu hingga 10 hari.
Berikut beberapa fakta dan mitos terkait pilek hingga flu.
- Udara dingin
Beberapa orang mengatakan terlalu lama terpapar udara dingin akan membuat flu menyerang. Faktanya, udara dingin tidak dapat membuat flu atau pilek, namun akibat udara yang dingin sistem kekebalan tubuh dapat menurun sehingga lebih mudah untuk tertular berbagai virus, termasuk flu atau pilek.
- Air dingin/Es
Air dingin atau es tidak menyebabkan pilek maupun memperburuk pilek. Adapun bakteri yang terdapat dalam es atau air dingin yang dapat menyebabkan atau memperparah pilek. Maka, tidak sepenuhnya benar apabila air dingin atau es dikatakan berkontribusi pada flu atau pilek. Asalkan air dingin atau es yang digunakan dapat dipastikan dari sumber air yang bersih, maka tidak ada kewajiban untuk menghindari air dingin atau es.
- Hanya dapat disembuhkan dengan Antibiotik
Antibiotik berfungsi sebagai pengobatan bagi infeksi bakteri. Sehingga menggunakan antibiotik, terlebih tanpa resep dokter, untuk mengobati flu atau pilek tidak akan membantu. Dalam kondisi yang berbeda, seorang pasien dapat diberikan antibiotik apabila virus yang menyebabkan flu atau pilek tersebut berkembang menjadi infeksi sekunder seperti bronkitis.
Untuk memaksimalkan pengobatan untuk gejala flu atau pilek akan lebih baik apabila dapat menemui dokter untuk berkonsultasi atas gejala-gejala yang dialami. (KALILA/DKD)