Uniknya Tradisi Piring Terbang, Gaya Makan Tamu Resepsi Pernikahan di Jawa Tengah

Uniknya Tradisi Piring Terbang, Gaya Makan Tamu Resepsi Pernikahan di Jawa Tengah
Pramusaji menyajikan makanan dengan istilah piring terbang di sebuah resepsi pernikahan (Foto: Pemerintah Kota Surakarta)

SEAToday.com, Solo – Dalam sebuah resepsi pernikahan biasanya para tamu makan dengan mengambil makanan sendiri di tempat yang sudah disediakan atau prasmanan. Namun di pesta pernikahan di Jawa Tengah khususnya di Solo terdapat gaya makan yang unik dan berbeda yang disebut tradisi piring terbang.

Istilah piring terbang ini bukan piring berisi makanan yang dilempar-lempar lho. Tradisi ini biasanya masih dilakukan di pesta pernikahan di daerah Solo, Jawa Tengah. Jadi tamu di resepsi pernikahan tak perlu mengantri dan mengambil makanan melainkan hanya duduk dan makanan datang dengan sendirinya.

Gaya makan piring terbang ini sekilas mirip dengan makan di restoran. Makanan akan diantar oleh petugas atau pramusaji ke setiap tamu yang datang. Dalam menyajikan makanan tidak bisa sembarangan karena ada aturannya.

Biasanya jenis makanan yang datang duluan untuk tamu adalah makanan ringan atau makanan pembuka misalnya seperti kue-kue atau jajanan pasar. Sekitar 15 menit kemudian barulah menu makanan utama disajikan, seperti nasi, sayur, dan lauk pauknya.Porsi makan yang disajikan untuk tamu sama banyaknya.

Penyajian makanan satu per satu membutuhkan waktu lama dibandingkan dengan prasmanan karena porsinya dijatah dan penyajiannya satu per satu. Proses penyajian makana membutuhkan tempat yang besar dan luas.

Istilah piring terbang ini ternyata berasal dari gaya makan di pernikahan adat Yogyakarta, Solo, bahkan Tionghoa (China). Namun di resepsi pernikahan adat Yogyakarta piring terbang sudah jarang dilakukan dan hanya ada di resepsi pernikahan adat Solo.

Dulunya makanan-makanan yang disajikan untuk tamu berjumlah sembilan jenis, misalnya ada burung dara mewakili hewan terbang, ayam mewakili hewan lari, bebek mewakili hewan renang, dan ikan mewakili hewan hidup di air.

Makanan yang disajikan diantar satu per satu di piring dengan urutan yang sudah ditetapkan. Sering juga disebut USDEK atau singkatan dari unjukan (minuman), supo, dhaharan , es, dan kondur (pulang).