Imbauan Kemenkes Agar Tidak Heat Stroke Saat Cuaca Panas

Imbauan Kemenkes Agar Tidak Heat Stroke Saat Cuaca Panas
Heatwave: Sejumlah Negara Asia Imbau Penduduk untuk Pergi ke Tempat Teduh (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Panasnya cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia harus diwaspadai karena dapat berdampak terhadap kesehatan tubuh manusia. Salah satunya adalah penyakit heat stroke.

"Informasi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) suhu kita masih normal ya, 34-36 derajat celcius. Tapi tetap tentunya kita mewaspadai heatwave ini, penyakit yang mungkin akan terjadi adalah heat stroke," kata Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada wartawan.

Untuk menghindari heat stroke, Nadia menyarankan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi. Ia juga mengimbau agar masyarakat menghindari beraktivitas saat cuaca panas terik.

Pastikan jangan sampai kita dehidrasi, pastikan untuk siapapun yang beraktivitas di luar ruangan jangan sampai dehidrasi. Minum minimal 2 liter per hari, kalau bisa setiap satu setengah jam sampai dua jam, itu kita minum air segelas. Terutama mereka yang beraktivitas di luar," tambahnya.

Dilansir dari laman Kemenkes, tanda-tanda heat stroke dapat dikenali dengan gejala pusing, muntah, kulit merah dan kering, nadi cepat dan kuat, serta suhu badan bisa mencapai 39,5 derajat celcius.

Penulis: Annisa Salsabilla