• Monday, 24 February 2025

Ini Makna dan Sejarah 5 Lomba Khas 17 Agustusan

Ini Makna dan Sejarah 5 Lomba Khas 17 Agustusan
Ilustrasi lomba panjat pinang. (dok: pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Merayakan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus identik dengan lomba-lomba yang untuk memeriahkan perayaan tersebut.

Terdapat banyak lomba yang sudah identik atau menjadi khas saat merayakan 17-an. Ternyata, lomba-lomba tersebut memiliki sejarah dan maknanya masing-masing.

Berikut 5 lomba khas 17-an serta makna dan sejarahnya dilansir dari berbagai sumber:

1. Lomba Makan Kerupuk

Lomba makan kerupuk sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama, bahkan sudah sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1930-1940an saat masa peperangan dan krisis ekonomi, kerupuk menjadi makanan pelengkap andalan. Tidak hanya itu, kerupuk juga saat itu identik dengan makanan rakyat kecil untuk bertahan hidup di masa perang.

Kemudian, pada tahun 1950an, muncul beragam lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan, salah satunya makan kerupuk.

Jadi lomba makan kerupuk ini memiliki makna tidak hanya untuk menghibur rakyat usai perang berakhir, tetapi juga sebagai pengingat masyarakat Indonesia bahwa saat masa perang dulu, kondisinya sangat sulit dan memprihatinkan.

2. Lomba Balap Karung

Lomba balap karung terinspirasi dari kehidupan rakyat Indonesia saat zaman penjajahan Jepang dulu. Saat itu, rakyat Indonesia sangat sulit untuk mendapatkan kain sebagai pakaian yang layak,

Kesulitan tersebut membuat masyarakat Indonesia menggunakan karung goni sebagai alternatif pengganti pakaian.

Karung goni yang saat itu dipakai untuk membungkus beras dan gula penuh dengan kutu sehingga mengakibatkan banyak masyarakat terserang penyakit kulit dan gatal-gatal. 

Akibat hal tersebut, sebagai wujud kekesalan dan penderitaan rakyat Indonesia saat itu, maka terciptalah lomba balap karung. Penderitaan tersebut dilampiaskan dengan menginjak-injak karung.

Selain itu, lomba balap karung ini sendiri memiliki arti pantang menyerah. Hal ini tergambarkan ketika peserta menjalankan lomba tersebut. Lomba balap karung memang terlihat mudah, tetapi untuk mencapai garis akhir peserta harus melompat-lompat dahulu menggunakan karung.

3. Lomba Panjat Pinang

Lomba Panjat Pinang sudah ada sejak tahun 1920 saat masa penjajahan Belanda dan diperlombakan ketika ada perayaan-perayaan tertentu.

Awalnya, lomba panjat pinang diadakan para pejabat Belanda ketika mereka mengadakan acara perayaan pernikahan. Orang Belanda akan menaruh hadiah-hadiah di atas pohon pinang dan memperlombakan rakyat Indonesia agar bisa menjadi atraksi yang menarik dan mengundang tawa dari para undangan. Setiap orang yang mengikuti lomba ini, akan mendapat hadiah seperti makanan, pakaian, dan lainnya.

Lomba panjat pinang ini dimaknai sebagai gambaran semangat para pahlawan yang selalu bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

4. Lomba Tarik Tambang

Lomba tarik tambang memiliki makna gotong royong, kebersamaan, dan solidaritas masyarakat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

Kesatuan dalam tim yang bahu membahu menarik tambang juga menggambarkan betapa kerasnya para pejuang dulu untuk mendapatkan kemerdekaan dari tangan penjajah kolonial. Fakta menariknya, tarik tambang atau tug of war pernah digelar sebagai cabang olahraga atletik pada lima kali ajang Olimpiade.

Dikutip dari laman resmi Olympics, olahraga ini pertama kali ditampilkan pada Olimpiade Paris 1900, Olimpiade Amerika Serikat (AS) 1904, Olimpiade London 1908, Olimpiade Stockholm 1912, dan terakhir pada Olimpiade Antwerp 1920.

5. Lomba Bakiak

Bakiak merupakan permainan tradisional anak-anak Sumatera Barat yang dimainkan hingga tahun 1970an.

Sementara,  di Jawa Tengah, bakiak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu ringan dengan pengikat kaki dari ban bekas yang dipaku di kedua sisinya.

Permainan atau perlombaan ini dilakukan secara berkelompok atau beregu dengan mengenakan sandal panjang dari kayu.Nilai filosofis dari lomba bakiak ini adalah kerjasama dan gotong royong untuk mencapai tujuan.

 

 

Share
Explore Nusantara
Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

How to Get to Ragunan Zoo Using KRL, Transjakarta, and LRT

Ragunan Zoo is one of the most visited tourist destinations in Jakarta.

Exploring the Harmonious Culture of the Mentawai Tribe: The Oldes...

Known for its rich culture and unique traditions, one of the most interesting things about the Mentawai tribe is their traditional tattoo art, called TikTik.

Mount Semeru Shuts Down for Climbers Until January 16

The Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) decided to temporarily close the Mount Semeru climbing route on January 2-16, 2025.

KAI Wisata Introduces Panoramic Train on Mutiara Timur Route

Starting December 24, 2024, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) launches the Panoramic Train as part of the Mutiara Timur service.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Get Ready for the Fun! Rawa Belong Milkfish (Bandeng) Festival Re...

Visitors can expect a feast for the senses, featuring a variety of traditional Betawi performances such as the fascinating milkfish deboning demo, energetic Betawi dances, and lively gambang kromong and palang pintu musi...

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

The Mount Rinjani National Park Authority (TNGR) in Lombok, West Nusa Tenggara, will implement a "zero waste".

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.