LIFESTYLE
Mulai Berlayar, Segini Tarif Pinisi Kita Nusantara Susur Teluk Balikpapan hingga IKN
Kapal Pinisi Kita Nusantara saat berlayar susuri Teluk Balikpapan dalam tahap uji coba, Selasa (20/8/2024). (dok: ANTARA)
SEAToday.com, Jakarta - Kapal Pinisi Kita Nusantara mulai melakukan uji coba berlayar menyusuri Teluk Balikpapan hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kapal ini hadir sebagai alternatif wisata bahari di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
"Pelayaran kapal Pinisi Kita Nusantara susuri Teluk Balikpapan sampai IKN masih tahap uji coba yang dilakukan sampai akhir tahun ini," ujar penggagas wisata bahari dengan kapal Pinisi Achmad Aldri, di Balikpapan, Selasa (20/8/2024).
Kapal Pinisi Kita Nusantara ini berlabuh dari Pelabuhan Sendi Jaya Putra di Kecamatan Balikpapan Barat kemudian berlayar menyusuri Teluk Balikpapan selama kurang lebih empat jam.
Puncak kunjungan berada di Jembatan Pulau Balang, jembatan penghubung Kota Balikpapan dengan ibu kota baru Indonesia yakni Nusantara.
"Kapal berlabuh selama 10 menit berikan kesempatan wisatawan abadikan momen dengan latar belakang Jembatan Pulau Balang," ujarnya.
Perihal tarif, ia mengatakan fleksibel tergantung hari dalam uji coba.
"Dalam tahap uji coba mulai dari Rp199 ribu hingga Rp249 ribu, dan masih ada subsidi. Kapal berlayar satu kali dalam satu hari, pada sore hari sekitar pukul 16.00 WITA," kata Achmad Aldri.
Wisata bahari Kapal Pinisi Kita Nusantara ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN).
Kapal ini didatangkan dari Kota Makassar. Sulawesi Selatan, memiliki lebar 5,75 meter dan panjang 28 meter. Sementara itu, kecepatan kapal ini yaitu sembilan knot, tetapi ketika kapal berlayar melayani wisatawan kecepatan menjadi tiga knot.
Pelayaran menuju Kota Nusantara dengan kapal Pinisi Kita Nusantara dari Kota Balikpapan dapat memangkas waktu perjalanan, menurut dia, selain sebagai jalur alternatif menuju ibu kota baru Indonesia itu.
Selain wisata susur laut atau Teluk Balikpapan menuju ibu kota baru Indonesia, juga mempersingkat waktu dengan pilihan jalur laut agar wisatawan dapat memaksimalkan kunjungan di Ibu Kota Nusantara.
Recommended Article
