Cerita Jatuh Bangun Pendiri Mixue, Zhang Hongchao hingga Raih Sukses

Cerita Jatuh Bangun Pendiri Mixue, Zhang Hongchao hingga Raih Sukses
Ilustrasi Mixue (dok. Instagram/mixueindonesia)

SEAToday.com, Jakarta-Mixue menjadi salah satu gerai es krim yang namanya viral dan menjamur di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. Di balik kisah suksesnya, ada perjuangan dan jatuh bangun yang harus dilalui pendirinya, Zhang Hongchao.

Dikutip dari laman resmi Mixue, Zhang Hongchao pada 1997 yang masih menempuh studi di Universitas Keuangan dan Ekonomi Henan, mencari pekerjaan paruh waktu di sebuah kios minuman dingin. Langkah ini dilakukannya untuk membantu mengurangi beban ekonomi keluarganya.

Ketika bekerja di kios itu, ia terinspirasi membuka bisnis sendiri. Ia memulai dengan meminjam uang dari neneknya dan membuka gerai es serut di kampung halamannya di Zhengzhou, Henan.

Zhang menjual ragam jenis es serut, es krim, smoothie, dan kemudian juga menjual teh susu mutiara. Namun, perjuangan bisnisnya tidak mudah dan ia mengalami banyak kendala sehingga memutuskan untuk menutup kedai pertamanya.

Tidak menyerah dengan kegagalannya, pada 1999 Zhang membuka gerai es kedua yang ia beri nama Mìxuě Bīngchéng yang berarti "istana es yang dibangun dengan salju yang manis". Ia fokus pada produk es krim setelah produk es krim lembut yang disajikan dalam cone kian populer di Zhengzhou sejak 2006 dan harga es krim semakin meningkat

Zhang memformulasikan ulang resep es krim agar dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu sekitar 20 persen lebih murah dari produk sejenis. Kesuksesannya dalam menjual es krim membuatnya memutuskan untuk memulai bisnis waralaba pada 2008.

Sejak 2010-an, Mixue telah berkembang menjadi perusahaan sendiri dan mengembangkan skema waralaba ke wilayah lainnya di seluruh China. Perusahaan ini juga memiliki pusat penelitian dan pengembangan di wilayah lain di Henan serta pusat pergudangan dan logistik untuk mengurangi biaya rantai produksinya.

Pada 2018, Mixue mengalami rebranding yang cukup signifikan dan memperkenalkan maskot baru yang disebut "Raja Salju" atau "Snow King". Karakter maskot ini berupa manusia salju dengan mahkota, jubah merah, dan tongkat es krim yang menjadi penghias di setiap gerai Mixue. Selain itu, Mixue juga menjual cendera mata dengan gambar Snow King yang dapat dibeli di gerai mereka.

Usai lebih dari 20 tahun berkembang di Negeri Tirai Bambu, Mixue memiliki 22.500 gerai yang tersebar di 31 provinsi dan daerah otonom dan secara aktif menjajaki pasar luar negeri. Mereka membuka gerai pertama mereka di Vietnam pada 2018, dan gerai pertama di Indonesia pada 2020. Saat ini, ada sekitar 1.000 gerai Mixue yang beroperasi di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. (PUTU/DKD)