Sinead O'Connor dan Kontroversinya: Aksi Penyanyi Irlandia Robek Foto Paus Yohanes Paulus II
SEAToday.com, Jakarta - Musik bukan cuma berisi untaian kata-kata indah dengan dibalut melodi indah. Musik lebih dari itu. Musik dapat jadi penyemangat. Musik dapat pula jadi obat rindu. Hal yang paling fantastis dari musik diyakini sebagai alat perlawanan.
Barang siapa yang memiliki keresahan, musik dapat jadi medium ampuh untuk menyampaikan pesan perlawanan. Setidaknya itulah yang pernah dilakukan oleh Sinead o'connor dalam hidupnya. Penyanyi asal Irlandia itu bahkan pernah membakar foto Paus Yohanes Paulus II. Begini ceritanya.
Keluarga biasanya jadi tempat ideal tumbuh bakat bermusik. Mereka memainkan musik sudah jadi bagian dari tradisi. Nyanyian bersama itu biasanya jadi ramuan penting pembuka jalan kesuksesan. Syukur-syukur bisa membawa mereka jauh dari pintu kemiskinan.
Beda hal dengan kehidupan sosok O’Connor. Wanita kelahiran Dublin, Irlandia, 8 Desember 1966 itu menganggap keluarga bukan tempat ideal bagi lahirnya bakat bermusik. Pandangan itu diungkapnya karena orang tua O’Connor hanya tahu menggunakan kekerasan, padahal religius.
O’Connor mengungkap bahwa ketidakharmonisan rumah tangga orang tuanya jadi pemicu. Namun. Juru selamat masa muda O’Connor justru muncul dari seorang biarawati di sekolah asramanya. O’Connor diberikan gitar. O’Connor dibimbing pula menyanyi.
Saban hari aktivitas itu terus dilakukan dan mulai memetik hasil. O’Connor sempat manggung sana-sini bersama bandnya. Ia berhasil menelurkan album pertamanya yang bertajuk The Lion and the Cobra (1987). Album itu tak terlalu populer.
Ketenaran baru didapat saat O’Connor merilis album kedua, I Do Not Want What I Haven’t Got (1990). Album itu memang mencoba mempopulerkan kembali lagu ciptaan dari musisi serba bisa, Prince, Nothing Compares 2 U. Lagu itu membawa nama O’Connor mendunia dan besar.
"Nothing Compares 2 U menjadi hit No. 1 di 17 negara, memuncaki Billboard Hot 100 selama empat minggu berturut-turut, dan membantu O'Connor memenangkan Grammy (yang kemudian ditolaknya). Video musik populer dari lagu tersebut , yang menampilkan close-up kepala O'Connor yang dicukur dan tatapan tajam, dinominasikan untuk Grammy,” ujar Christopher Kuo dalam tulisannya di laman The New York Times Berjudul Sinead O’Connor, Prince and the Thrill of ‘Nothing Compares 2 U’, 29 Juli 2023.
Berisiknya O’Connor
O’Connor menjelma sebagai bintang pop Irlandia yang mendunia. Ia mendapatkan tawaran manggung di sana-sani. Namun, O’Connor jelas menolak citra sebagai penyanyi pop. Ia menggambarkan bahwa penyanyi pop wanita sering kali dipaksakan untuk terlihat sebagai gadis baik.
Namun, tidak dengan O’Connor. Ia mencoba menciptakan pakemnya sendiri. Ia ikut suara hati menjelma bak anak punk yang suka protes dan berisik. Di mana ada letak ketidakadilan. O’Connor akan memasang badan dan membelanya.
Ambil contoh diawal kariernya sebagai penyanyi. O’Connor justru mencoba menabrak pakem penyanyi pop harus anggun dan berambut panjang. O’Connor melakukan sebaliknya. ia mengguntik rambutnya hingga nyaris habis.
"Media menganggap saya gila karena saya tidak bertindak seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang bintang pop. Bagi saya, menjadi bintang pop hampir seperti berada di semacam penjara. Anda harus menjadi gadis yang baik." Tulis Amanda Hess dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul Sinead O’Connor Remembers Things Differently, 18 Mei 2018.
O’Connor tak lantas berhenti. Ia kerap berbicara terkait persamaan hak antara kulit hitam dan putih. Ia tak ingin dunia memiliki dua cara pandang hanya karena warna kulit seseorang. Setiap manusia memiliki kesempatan hidup yang sama.
O’Connor pun bahkan berani melemparkan kritik seputar agama yang dianutnya sendiri kala itu – Katolik. Sesuatu yang jadi sasaran kritikan bukan kepada ajaran agamanya, tetapi perilaku umatnya yang sering kali melanceng dari ajaran agama.
Robek Foto Paus
Berisiknya O’Connor bak tak memiliki jeda. O’Connor terus bersuara. Semangat itu dimaklumkan karena O’Connor memang masih muda dan berapi-api. Namun, berisiknya O’Connor bukan cuma kepada mereka yang melakukan ketidakadilan.
Pemimpin besar umat Kotalik dunia, Paus Yohanes Paulus II pernah dikecamnya. Kecaman itu datang karena O’Connor mendengar terus menurus terkait berita pelecehan anak dari pemuka agama Katolik. Skandal itu dianggap tak pernah usai.
Perilaku menyimpang dan kontroversial terus menjalar di gereja. Ia melihat kehadiran Paus Yohanes Paulus II justru tak mengubah keadaan. Padahal, ia punya kapasitas untuk mengubah aib di pemuka agama Katolik di dunia.
Puncak, O’Connor bikin heboh dengan merobek foto Paus Yohanes Paulus II pada 1992. O’Connor merobek foto itu kala dia jadi bintang tamu acara, Saturday Night Live (SNL). O’Connor pun membawa lagu dari legenda musik reggae, Bob Marley: War.
Beberapa kata dari lagu sudah diganti O’Connor dengan menyelipkan lirik terkait pelecehan anak. O’Connor pun tak mampu menahan amarah. Ia lalu mengambil foto Paus yang pernah dipajang di kamar ibunya dan merobeknya.
O’Connor menganggap Katolik tak butuh perwakilan. Ia bahkan beranggapan bahwa Vatikan tak ubahnya sarang setan. O’Connor pun mengaku bahasia merobeknya.
“Saya adalah orang yang sangat tidak bahagia dalam hidup, saya tidak bisa. Hari ketika saya merobek gambar Paus adalah hari terbaik dalam hidup saya karena saat itu saya menjadi diri saya sendiri. Saya bisa menjadi seniman seperti yang saya inginkan. Dan sekarang 99 persen hidup saya dihabiskan untuk mengurus rumah dan anak-anak. Saya tidak akan kembali ke sana selama sejuta tahun," ujar O’Connor dikutip Simon Hattenstone dalam tulisannya berjudul Sinead O'Connor: 'The Vatican is a Nest of Devils, 11 September 2010.
Aksi O’Connor merobek foto Paus menghebohkan seisi dunia. Aksinya jadi kontroversi di mana-mana. Banyak pula orang yang langsung melakukan pencekalan kepadanya. Kasetnya pun mulai dihancurkan di muka umum.
Namun, O’Connor menganggap angin saja. Ia tak peduli dengan orang yang mengkritiknya. Ia merasa apa yang dilakukannya adalah kebenaran. Ia tak ingin agama yang dianutnya tercemar oleh gara-gara ulah pemuka agama cabul.
Recommended Article
Lifestyle Update
G-DRAGON Receives Global Acclaim for Collaborating with Palestini...
G-DRAGON has released his first single in seven years, titled POWER, on October 31. His return after a hiatus has been met with enthusiasm from fans.
Justin Bieber Unveils Heartwarming First Family Photo with Baby
Justin Bieber and Hailey Bieber joyfully celebrated their first Halloween with their son, Jack Blues!
Jumanji 3 to be Released in December 2026
Jumanji 3 is scheduled to be released on December 11, 2026.
Gayo Arabica Tops Best Asian Beans List from TasteAtlas
Aceh's Gayo Arabica coffee has secured the first spot of the top three Asian coffee beans according to TasteAtlas, Wednesday (10/16).
Trending Topic
- # Coldplay Concert
- # Harry Potter
- # IFFI 2023
- # NewJeans
- # PLTS Cirata
Popular Post
NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023
South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.
Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...
The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.
PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...
PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.
NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...
NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.
NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...
K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.