• Thursday, 24 April 2025

Sejarah Hiphop dan Musik Rap: Dari Pesta Jalanan Bronx ke Panggung Musik Dunia

Sejarah Hiphop dan Musik Rap: Dari Pesta Jalanan Bronx ke Panggung Musik Dunia
Grup hiphop asal Bronx New York, Cold Crush Brothers yang menjadi penanda penting musik rap diterima dunia tampil dalam film Wild Style pada 1981 | nyctourism.com/Joe Conzo

SEAToday.com, Jakarta - Kreativitas bisa lahir di mana saja. Kreativitas bisa muncul dari lingkungan si kaya. Kreativitas juga bisa muncul dari lingkungan si jelata. Bronx, New York, Amerika Serikat (AS) jadi bukti sebuah tempat orang buangan bisa memunculkan iklim kreativitas.

Kultur hiphop lahir di Bronx. Kultur itu berkembang dengan merangkul kreativitas hingga ekspresi kehidupan komunitas Afrika-Amerika dan Latin. Kehadiran musik rap jadi wujud pentingnya. Pilar penting kultur hiphop itu tak saja jadi instrumen perlawanan terhadap ketidakadilan, tapi juga jalan meraih sukses secara komersial. Apakah benar?

Kawasan Bronx pernah dianggap kawasan paling berbahaya di era 1960-an hingga 1970-an. Imej itu hadir karena iklim permusuhan antar geng jalanan yang terus dipelihara. Saban hari kasus saling tikam dan saling tembak antar gangster dianggap hal biasa.

Kehidupan itu berlangsung lama hingga mereka sendiri sadar. Mereka mulai menganggap permusuhan justru bawa banyak mudarat. Keinginan untuk mengakhiri permusuhan muncul. Gencatan senjata antara gangster secara resmi terjadi pada 1971.

Perdamaian itu menjadi panggung penting kebangkitan kreativitas antar gangster di Bronx. Kemunculan kultur hiphop jadi buktinya. Anggota gangster yang dulunya identik dengan kekerasan justru menyalurkan amarahnya ke pesta dan kreativitas bermusik.

“Bagi mayoritas warga di distrik Bronx, mereka masih percaya bahwa hiphop bukan sekedar musik bagus dan seberapa terkenal kamu, tapi bagaimana kita dihormati karena berguna bagi lingkungan sosial kita,” ungkap musisi rap Indonesia, Marzuki ‘Kill the DJ’ Mohamad dalam buku Java Beat in the Big Apple (2014).

Awal Mula Hiphop

Kehadiran budaya hiphop disambut positif oleh seantero Bronx. Namun, nama hiphop sendiri baru muncul kala Dj Kool Herc ambil bagian dalam sebuah pesta di sebuah apartemen di 1520 Sedgwick Avenue, Bronx, New York pada 13 Agustus 1973.

Dj Kool Herc mulanya tak begitu dikenal. Namun, setelah pesta itu namanya terkenal di seantero Bronx, New York. Ia digadang-gadang sebagai tokoh yang memperkenalkan hiphop kepada dunia. Ia menjelma bak seniman yang membuat sebuah mahakarya berserta pilarnya: hiphop.

Ketenaran itu bukan tanpa alasan. Dj Kool Herc mulanya menciptakan undangan pesta dengan gaya penulisan grafiti dengan tajuk: A DJ Kool Herc Party: Back to school jam. Biaya pestanya murah. Pria 50 sen dan wanita 25 sen.

Ajakan itu membuat pengunjung pesta membludak hingga ratusan orang. Mereka yang datang larut dalam pesta. Mereka mengapresiasi kemampuan Dj Kool Herc memanfaat sampling lagu-lagu lama.

Dj Kool Herc secara terampil membatasi kombinasi lagu yang digunakan terbatas berirama funk and Soul saja. Ia dengan lihai memainkan peran sebagai seorang disk jockey mencairkan suasana. Ia dengan musiknya seraya memberikan ruang jeda dengan suara perkusi yang khas untuk mengisi kekosongan.

Ia mencoba bermain kata dengan cepat. Dj Kool Herc berusaha mengikuti ketukan perkusi dan mempersilakan penikmati pesta untuk bergoyang di lantai dansa: breakdance.

“Tidak seorang pun pernah mendengar tentang DJ Kool Herc sebelum malam itu. Keesokan harinya, ia menjadi terkenal di seluruh Bronx. Tak lama kemudian, ia akan dipuji sebagai arsitek musik yang sama sekali baru, hiphop,” ujar Angus Batey dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul DJ Kool Herc DJs his First Block Party (his sister's birthday) at 1520 Sedgwick Avenue, Bronx, New York, 13 Juni 2013.

Tiada disangka malam itu begitu sempurna. Dj Kool Herc jadi bintang. Ia bak menciptakan hiphop beserta pilar-pilarnya: Rapping (MCing), DJing (Turntablism), Breakdance, Graffiti, dan Knowledge. Hasilnya mengangumkan. Pesta hiphop ala Dj Kool Herc mulai digemari dan menjamur di jalanan Bronx.

Pesta serupa muncul di seantero Bronx dan merembet ke tempat lain. Tokoh-tokoh hiphop generasi pertama pun bermunculan seperti Grand Wizzard Theodre, Grandmaster Flash, hingga Afrika Bambaataa.

Musik Rap Jadi Pilar Penting

Musik rap lahir sebagai bagian paling penting dari dari kultur hiphop. Anggota geng pun mengambil peran penting memperkenal musik rap. Artinya, kesenian itu hadir dalam situasi yang sangat keras kerena ketidakadilan dan diskriminasi kepada warga Afrika-Amerika dan latin.

Kondisi itu membuat musik rap kerap jadi medium penyampaian isu-isu sosial. kaum kulit hitam pun yang memainkan musik rap pun mulai mengembangkan bakatnya. Pakem-pakem mulai tercipta dengan sendirinya, dari metafora hingga gaya bercerita.

Kemampuan itu yang membuat musik rap memiliki keunikan dibanding musik lainnya. Belakangan produser musik dan film mulai mencium potensi keuntungan komersial dari musik rap. Penanda paling berharga yang menandai hiphop masuk dunia komersial terjadi pada 1982.

Grup musik rap Sugarhill Gang merilis album self title dengan aroma musik rap yang kental. Lagu mereka yang populer kala berjudul Rapper’s Delight.  Kepopuleran lain dari musik rap hadir pula dalam film-film komersial macam Wild Style pada 1982, Style Wars pada 1983, Beat Street pada 1984, Krush Groove pada 1985, dan Disorderlies pada 1987.

Film-film itu membanjiri pasar komersial dengan musik rap. Medium itu membuat musik rap tak hanya jago kandang. Musik rap lalu berkembang jauh pada era 1980-an.

Kepopuleran itu seiring munculnya ikon-ikon musik rap dunia generasi dua, dari Run-DMC hingga N.W.A. Efek negatifnya bahasa yang digunakan mencapai level mengkhawatirkan.

“Seperti musik rock and roll awal, suara rap yang keras dan estetika yang agresif dapat bersifat kasar dan anti-otoriter, sehingga menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa orang tua dan kritikus tentang konten seksual yang eksplisit, gaya sok jantan, dan hubungannya dengan kekerasan dalam hiphop,” ujar Glenn Collins dalam tulisannya di surat kabar The New York Times berjudul  Rap Music, Brash And Swaggering, Enters Mainstream, 29 Agustus 1988.

Ajaibnya justru bahasa dan kosakata yang lugas nan kasar menjadi muara ketertarikan banyak orang pada musik rap. Mereka yang menyanyikan musik rap memang masih didominasi oleh kaum kulit hitam. Namun, penikmatnya tak melulu kulit hitam, tapi juga kaum kulit putih.

Musik rap jadi memiliki pasarnya sendiri. Rap mulai mengikuti selara zaman. Mereka tak hanya menyuarakan terkait keresahaan dan ketidakadilan. Banyak pula anak muda yang mulai menyuarakan apa saja, termasuk urusan percintaan.

Puncaknya kultur hiphop dengan musik rap memunculkan tren fashion baru. Banyak di antara produk fashion mulai menjadikan seorang rapper dan penggemar musik rap sebagai pasar yang harus dirangkul. 

 

 

Share
Explore Nusantara
Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

How to Get to Ragunan Zoo Using KRL, Transjakarta, and LRT

Ragunan Zoo is one of the most visited tourist destinations in Jakarta.

Exploring the Harmonious Culture of the Mentawai Tribe: The Oldes...

Known for its rich culture and unique traditions, one of the most interesting things about the Mentawai tribe is their traditional tattoo art, called TikTik.

Mount Semeru Shuts Down for Climbers Until January 16

The Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) decided to temporarily close the Mount Semeru climbing route on January 2-16, 2025.

KAI Wisata Introduces Panoramic Train on Mutiara Timur Route

Starting December 24, 2024, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) launches the Panoramic Train as part of the Mutiara Timur service.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Get Ready for the Fun! Rawa Belong Milkfish (Bandeng) Festival Re...

Visitors can expect a feast for the senses, featuring a variety of traditional Betawi performances such as the fascinating milkfish deboning demo, energetic Betawi dances, and lively gambang kromong and palang pintu musi...

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

The Mount Rinjani National Park Authority (TNGR) in Lombok, West Nusa Tenggara, will implement a "zero waste".

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.