Ciri-ciri Ibu yang Alami Baby Blues Syndrome dan Cara Menyembuhkannya

Ciri-ciri Ibu yang Alami Baby Blues Syndrome dan Cara Menyembuhkannya
Ciri-ciri ibu yang mengalami baby blues syndrome dan cara menyembuhkannya (Foto:Shutterstock.com)

SEAToday.com, Jakarta-Tidak sedikit ibu yang setelah melahirkan anak, mengalami baby blues syndrome. Dilansir dari laman Silioam Hospital, baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pascamelahirkan. Masalah ini ditandai dengan perubahan suasana hati, seperti kegelisahan dan kesedihan yang berlebihan.

Beberapa penyebab seorang ibu mengalami baby blues syndrome antara lain mengalami kehamilan yang tidak diinginkan, rendah diri, tidak punya pasangan, tidak cukup waktu tidur, kecewa dengan pasangan, kecemasan atau stress setelah lahir, dan kurang dukungan sosial dari keluarga.

Perasaan baby blues syndrome biasanya muncul beberapa hari setelah melahirkan atau setelah ibu pulang ke rumah. Baby blues syndrome berlangsung selama 2 minggu. Lalu apakah baby blues syndrome bisa diatasi?

Baby blues syndrome bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus, intervensi, atau pengobatan. Tetapi jika ibu mengalami baby blues syndrome dalam waktu lama sebaiknya melakukan treatment penyembuhan yang dilakukan sendiri.

Mengobati baby blues syndrome dilakukan dengan beristirahat cukup. Istirahat cukup bisa dilakukan ibu ketika bayi sedang tidur. Jadi saat bayi tidur, ibu juga tidur supaya memiliki waktu untuk istirahat.

Makan makanan yang baik untuk meningkatkan mood setelah melahirkan bisa membantu baby blues syndrome hilang. Di sela-sela mengurus bayi, tak ada salahnya ibu jalan-jalan ke luar rumah untuk sekedar menghirup udara segar dan mendapatkan sinar matahari pada pagi hari.

Mengurus bayi membutuhkan tenaga ekstra. Apabila ada keluarga atau kerabat yang ingin membantu di rumah, jangan ditolak. Terima saja bantuan tersebut sehingga ibu bisa sedikit istirahat.

Ibu wajib memikirkan hal-hal positif dan menghindari negatif thinking. Tak usah memikirkan omongan orang lain karena fokus saja dalam merawat bayi dan diri anda sendiri.

Peran suami juga diharapkan bisa membantu istri melewati masa sulit ini. Suami bisa menjadi teman curhat atau sebagai pendengar masalah yang sedang dialami istri. Mengajak istri keluar rumah juga bisa dilakukan membuat pikiran istri lebih rileks, dan membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga hal ini membuat istri merasa diperhatikan oleh suami.

Jika gejala terus ada bahkan makin memburuk setelah 12 hari, sebaiknya sang ibu dibawa berkonsultasi ke dokter.