SEAToday.com, Jakarta-Produksi plastik merupakan bagian dari industri bahan bakar fosil yang terbuat dari minyak. Sebagian besar plastik tidak pernah didaur ulang dan berkontribusi terhadap krisis sampah.

Penelitian menunjukkan implikasi kesehatan yang ditimbulkan oleh mikroplastik dan bahan kimia tambahannya yang relevan bagi manusia. Beberapa penelitian melaporkan menemukan hubungan antara mikroplastik dan kanker tertentu.

Mengutip Earthday.org, ini 5 fakta tentang plastik yang mengejutkan:

Mikroplastik ada di mana-mana 

Hujan membawa mikroplastik ke tempat-tempat yang mungkin belum pernah diinjak manusia. Ketika air yang mengandung mikroplastik menguap, partikel-partikel tersebut terbawa ke langit dan membentuk awan yang kemudian berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 

Mikroplastik ada di dalam diri kita

Penelitian terbaru menunjukkan, potongan plastik terkecil mampu terakumulasi secara biologis di berbagai bagian tubuh. Bioakumulasi terjadi ketika tubuh menyerap mikroplastik lebih cepat daripada kemampuan membuangnya.

Hingga saat ini, pengujian gabungan pada hewan dan manusia telah menemukan mikroplastik di usus, jantung, paru-paru, otak, feses,  dan darah 

Menyebabkan sejumlah masalah kesehatan

Mikroplastik yang masuk kedalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti termasuk peradangan, stres oksidatif, dan gangguan endokrin. 

Peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit radang usus (IBD) sedangkan stres oksidatif dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit lain di kemudian hari, termasuk kanker. 

Bisphenol A (BPA) dan ftalat umumnya ditemukan dalam mikroplastik dan telah terbukti berkontribusi terhadap ketidakseimbangan hormon pada manusia.

Daur ulang plastik adalah kebohongan

Banyak dari kita yang akrab dengan formasi segitiga pada produk plastik. Simbol ini merupakan kode identifikasi resin (RIC) untuk mengidentifikasi jenis plastik apa yang ada serta bagaimana dan di mana plastik tersebut dapat dibuang.

Banyak asumsi bahwa plastik yang ditandai dengan salah satu kode identifikasi resin ini akan didaur ulang. Sayangnya, hal ini jauh dari kebenaran karena plastik yang diproduksi secara global hanya didaur ulang kurang dari 10%.

Produsen plastik tidak bertanggung jawab atas Extended producer responsibility (EPR)

EPR adalah gagasan bahwa mereka yang memproduksi suatu produk, seperti plastik, harus bertanggung jawab atas segala kerusakan yang disebabkan oleh produk tersebut. Namun, pada kenyataannya banyak produsen plastik yang tidak mau membayar dan bertanggung jawab atas produksi yang diperluas.