SEAToday.com, Jakarta - Seorang aktivis sekaligus penyiar tunanetra, Lucy Edwards mengatakan boneka barbie tunanetra yang baru saja ia dapatkan memiliki arti yang dalam untuknya. 

Dilansir dari The Guardian, Lucy mengatakan sebagai seorang remaja yang mengalami tunanetra membuat dirinya merasa asing karena kehilangan penglihatan.

Selain itu, Lucy juga mengatakan sempat merasa malu dengan tongkatnya. Namun hal tersebut kini telah hilang semenjak peluncuran boneka barbie tunanetra. 

"Sebagai remaja, saya merasa terasing karena kehilangan penglihatan dan tidak bisa melihat panutan yang seperti saya. Saya malu dengan tongkat saya, tetapi mengetahui bahwa Barbie juga punya tongkat membuat saya merasa berbeda dan membantu saya merasa tidak terlalu sendiri dalam melalui perjalanan untuk menerima dan merengkuh kebutaan saya," kata Lucy, sebagaimana dikutip The Guardian, Selasa (23/7/2024).

Di sisi lain, Debbie Miller selaku direktur saran dan dukungan pelanggan Royal National Institute of Blind People di Inggris, mengakui dirinya ikut senang setelah melihat antusias anak-anak yang kehilangan penglihatan. Mereka menjadi terhibur bermain barbie yang mengalami hal serupa dengannya. 

"Kami senang dengan detail desain pada Barbie yang baru--pakaian taktil serta tongkat dan kacamata. Ini merupakan pengakuan bahwa tidak semua orang dapat melihat dengan baik, yang sangat berarti bagi komunitas tunanetra dan tunanetra parsial," kata Debbie. 

Tak hanya meluncurkan Barbie tunanetra saja. Wakil presiden senior Barbie dan Kepala Boneka Global, Mattel Krista Berger juga bekerja sama dengan National Down Syndrome Society di Amerika Serikat. 

Tujuan kerja sama tersebut untuk mengeluarkan produk boneka berkulit hitam down syndrome. Peluncuran boneka ini akan menyusul dari boneka versi kulit putih dengan kondisi serupa di tahun lalu.

Penulis: Hepy Marshanda