• Thursday, 24 April 2025

Mengenal Pneumonia Bilateral, Penyakit yang Diderita Paus Fransiskus Sebelum Meninggal

Mengenal Pneumonia Bilateral, Penyakit yang Diderita Paus Fransiskus Sebelum Meninggal
Paus Fransiskus kunjungi Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024 (Foto: Instagram @franciscus)

SEAToday.com, Jakarta Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025).

Sebelum wafat, Paus Fransiskus diketahui mengidap penyakit pneumonia ganda atau dikenal juga sebagai pneumonia bilateral.

Paus pertama kali dirawat di Agostino Gemelli Polyclinic Hospital pada 14 Februari 2025 setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.

Kondisinya memburuk dan kemudian terdiagnosis pneumonia bilateral, sebuah infeksi yang sangat berisiko terutama pada usia lanjut.

Dilansir dari Vatican News, tim dokter menyatakan bahwa Paus Fransiskus mengalami pneumonia bilateral pada 18 Februari. Penyakit tersebut menyerang kedua paru-parunya secara bersamaan, yaitu paru kiri serta paru bagian kanan.

Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus sempat kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.

Lantas, apa sebenarnya penyakit pneumonial bilateral ini?

Apa itu Pneumonia Bilateral?

Dilansir dari Medical News Today, pneumonia ganda atau pneumonia bilateral adalah suatu kondisi infeksi pada kedua paru-paru.

Virus, bakteri, atau jamur menyebabkan kantung kecil paru-paru, yang disebut alveoli, meradang dan terisi cairan atau nanah. Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas dan gejala lainnya.

Ketika kedua paru-paru terpengaruh, kondisi ini disebut pneumonia ganda. Seperti halnya pneumonia, pneumonia ganda biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Orang yang menderita flu, beberapa jenis infeksi bakteri streptokokus, respiratory syncytial virus (RSV), dan beberapa infeksi lainnya dapat menyebabkan pneumonia ganda.

Akibat pneumonia ganda memengaruhi kedua paru-paru, memungkinkan seseorang merasa sangat sulit bernapas.

Penyebab Pneumonia Bilateral

Penyebab utama pneumonia ganda sama seperti pneumonia tunggal yang hanya menyerang satu bagian paru-paru manusia.

Secara umun, penyakit pneumonia bilateral ini disebabkan karena tiga hal berikut:

  • Bakteri: pneumonia bakteri adalah penyebab paling umum pneumonia pada orang dewasa. Penyebab paling umum dari pneumonia bakteri pada orang dewasa adalah Streptococcus pneumonia. Bakteri ini sebenarnya memang sudah ada di dalam tubuh manusia, namun saat imun tubuh melemah, bakteri-bakteri ini pun bisa menyerang
  • Virus: infeksi virus influenza hingga Respiratory Syncytial Virus (RSV) bisa menyebabkan peradangan pada kedua sisi paru-paru.
  • Jamur: penyebab pneumonia ini lebih jarang terjadi. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu biasanya berisiko lebih tinggi terkena pneumonia jamur. Kondisi ini dipicu saat jamur menginfeksi kedua sisi paru-paru.

Di sisi lain, ada juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk terkena infeksi pneumonia, di antaranya:

  1. Usia di atas 65 tahun atau masih balita
  2. Malnutrisi
  3. Memiliki kebiasaan merokok
  4. Memiliki komorbit penyakit pernafasan (asma, fibrosis kistik, dll)
  5. Memiliki riwayat penyakit jantung, HIV, AIDS atau autoimun

Gejala Pneumonia Bilateral

Seseorang yang mengalami pneumonia bilateral akan mengalami beberapa gejala berikut, di antaranya:

  1. Demam tinggi hingga menggigil dan gemetar atau suhu tubuh malah sangat rendah (jarang terjadi)
  2. Batuk sampai mengeluarkan lender/dahak kental
  3. Sesak napas
  4. Nyeri dada saat batuk atau bernapas
  5. Mual, muntah dan diare akut, bersama dengan gejala pernapasan.

Pengobatan

Pengobatan untuk pneumonia ganda tergantung pada penyebabnya dan bagaimana pengaruhnya terhadap tubuh.

Apabila seseorang mengalami infeksi yang disebabkan oleh bakteri, maka memerlukan terapi antibiotik. Sementara, apabila disebabkan karena virus, tentu terapi antibiotik tidak akan memberikan hasil yang baik.

Perawatan lain untuk pneumonia berfokus pada pencegahan kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan memastikan seseorang dapat bernapas.

Penderita pneumonia bilateral pun mungkin akan dianjurkan untuk istirahat, mengurangi aktivitas fisik untuk menjaga kandungan hidrasi pada tubuh.

 

Share
Explore Nusantara
Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

How to Get to Ragunan Zoo Using KRL, Transjakarta, and LRT

Ragunan Zoo is one of the most visited tourist destinations in Jakarta.

Exploring the Harmonious Culture of the Mentawai Tribe: The Oldes...

Known for its rich culture and unique traditions, one of the most interesting things about the Mentawai tribe is their traditional tattoo art, called TikTik.

Mount Semeru Shuts Down for Climbers Until January 16

The Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) decided to temporarily close the Mount Semeru climbing route on January 2-16, 2025.

KAI Wisata Introduces Panoramic Train on Mutiara Timur Route

Starting December 24, 2024, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) launches the Panoramic Train as part of the Mutiara Timur service.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Ijen Crater Nature Park Implements Cashless Ticket Payments

Get Ready for the Fun! Rawa Belong Milkfish (Bandeng) Festival Re...

Visitors can expect a feast for the senses, featuring a variety of traditional Betawi performances such as the fascinating milkfish deboning demo, energetic Betawi dances, and lively gambang kromong and palang pintu musi...

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

The Mount Rinjani National Park Authority (TNGR) in Lombok, West Nusa Tenggara, will implement a "zero waste".

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.