• Sunday, 22 December 2024

Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Idap Penyakit Langka Anemia Aplastik

Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Idap Penyakit Langka Anemia Aplastik
Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa, 9 April 2024. (dok. Instagram/babecabiita)

SEAToday.com, Jakarta-Komika Babe Cabita meninggal dunia di usia 34 tahun pada Selasa, 9 April 2024. Kabar duka ini disampaikan oleh aktor film "Agak Laen" Oki Rengga Winata melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raajiun

Telah meninggal Anak, Adik, Suami, Ayah Kami

Priya Prayogha Pratama Bin Irsyad Tanjung (Babe Cabita) Hari ini 9 April 2024 Pukul 06.38 WIB di RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Mohon dimaafkan segala khilaf dan Salah. Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fu’anhu," bunyi keterangan unggahan itu.

Sebelum meninggal dunia, Babe Cabita sempat mengungkapkan bahwa dirinya divonis mengidap penyakit langka anemia aplastik. Semula, ia mengalami demam dan didiagnosa positif mengidap DBD.

Usai melalui deretan pemeriksaan medis, ia baru tahu mengidap jenis penyakit yang terbilang langka. Dikatakannya, anemia aplastik layaknya sakit autoimun.

Lantas, apa itu anemia aplastik? Dikutip dari Mayo Clinic, anemia aplastik adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi sel darah baru yang cukup. Kondisi ini membuat pengidapnya lelah dan lebih rentan terhadap infeksi dan perdarahan yang tidak terkendali.

Anemia aplastik adalah kondisi yang langka dan serius, serta dapat terjadi pada semua usia. Ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan dan memburuk seiring berjalannya waktu. Anemia aplastik dapat bersifat ringan atau berat.

Perawatan untuk anemia aplastik dapat mencakup obat-obatan, transfusi darah atau transplantasi sel punca, yang juga dikenal sebagai transplantasi sumsum tulang.

Anemia aplastik dapat tidak memiliki gejala. Jika ada, tanda dan gejala dapat meliputi:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Denyut jantung yang cepat atau tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Infeksi yang sering atau berkepanjangan
  • Mudah memar
  • Mimisan dan gusi berdarah
  • Pendarahan berkepanjangan akibat luka
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Demam

Anemia aplastik dapat berlangsung singkat, atau dapat menjadi kronis. Anemia aplastik juga dapat menjadi parah dan bahkan fatal.

Sel punca di sumsum tulang menghasilkan sel darah, yakni sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pada anemia aplastik, sel punca rusak. Akibatnya, sumsum tulang menjadi kosong (aplastik) atau mengandung sedikit sel darah (hipoplastik).

Penyebab anemia aplastik yang paling umum adalah karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel induk dalam sumsum tulang. Faktor lain yang dapat melukai sumsum tulang dan memengaruhi produksi sel darah, yakni:

Perawatan radiasi dan kemoterapi. Meskipun terapi melawan kanker ini membunuh sel kanker, terapi ini juga dapat merusak sel sehat, termasuk sel punca dalam sumsum tulang. Anemia aplastik dapat menjadi efek samping sementara dari perawatan ini.

Paparan bahan kimia beracun. Bahan kimia beracun, seperti beberapa yang digunakan dalam pestisida dan insektisida, dan benzena, bahan dalam bensin, telah dikaitkan dengan anemia aplastik. Jenis anemia ini dapat membaik jika Anda menghindari paparan berulang terhadap bahan kimia yang menyebabkan penyakit Anda.

Penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa obat, seperti yang digunakan untuk mengobati artritis reumatoid dan beberapa antibiotik, dapat menyebabkan anemia aplastik.

Gangguan autoimun. Gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel-sel yang sehat, dapat melibatkan sel punca dalam sumsum tulang Anda.

Infeksi virus. Infeksi virus yang memengaruhi sumsum tulang dapat berperan dalam perkembangan anemia aplastik. Virus yang telah dikaitkan dengan anemia aplastik termasuk hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19 dan HIV.

Kehamilan. Sistem kekebalan tubuh mungkin menyerang sumsum tulang selama kehamilan.

Faktor yang tidak diketahui. Dalam banyak kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab anemia aplastik (anemia aplastik idiopatik).

Anemia aplastik jarang terjadi. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko meliputi:

  • Pengobatan dengan radiasi dosis tinggi atau kemoterapi untuk kanker
  • Paparan terhadap bahan kimia beracun
  • Penggunaan beberapa obat resep, seperti kloramfenikol, yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, dan senyawa emas yang digunakan untuk mengobati artritis reumatoid
  • Penyakit darah tertentu, gangguan autoimun, dan infeksi serius
  • Kehamilan (jarang)

 

Share
Lifestyle Update
Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Five Places to Hunt for Authentic Indonesian Souvenirs

Check out these recommended places to hunt for authentic souvenirs in Indonesia, as quoted from the Ministry of Tourism and Creative Economy website!

The National Museum Exhibits 200 Keris Collections, Celebrating 1...

The event is part of the 19th anniversary of the designation of the Indonesian Keris as a World Cultural Masterpiece by UNESCO, which was announced on November 25, 2005 and then inscribed in UNESCO's Representative List...

Culture Ministry Supports Initiative to Open 17 New Cinemas for...

Minister of Culture Fadli Zon has supported for the launch of 51 new cinemas under the name Sam's Studio, set to begin operations on December 5.

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.

Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...

The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.

National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...

To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.