• Monday, 23 December 2024

Baju Bodo dan Identitas Wanita Bugis: Simbol Keanggunan yang Tak Lekang oleh Waktu

Baju Bodo dan Identitas Wanita Bugis: Simbol Keanggunan yang Tak Lekang oleh Waktu
Wanita Bugis dan Makassar yang mengenakan baju bodo dalam suatu acara adat | Wereldmuseum Amsterdam

SEAToday.com, Jakarta - Pemerintah Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan bangga menggelar Festival Sulsel Menari pada 12 Juni 2024. Festival itu diikuti oleh 24.913 pelajar di 24 kabupaten-kota menarikan Tari Paddupa (tari selamat datang) dengan menggunakan baju bodo.

Hajatan itu pecahkan rekor MURI untuk penggunaan baju bodo terbanyak. Prestasi itu membuktikan bahwa baju bodo sangat istimewa bagi orang Bugis dan Makassar. Baju bodo bukan cuma melambangkan penghormatan akan nilai-nilai luhur, tapi juga keanggunan wanita Bugis. Begini ceritanya.

Adat dan budaya diyakini sebagai hasil dari rasa, cipta, dan karsa leluhur bangsa Indonesia. Penciptaan budaya pun dipikirkan matang-matang. Mereka menempatkan nilai-nilai luhur. Bukan simsalabim asal jadi.

Proses itu membuat adat dan budaya kebanyakan memiliki tingkat adaptasi yang tinggi. Suatu produk budaya dapat menyesuaikan diri dengan selera zaman. Wujud itu hadir pula dalam bentuk baju khas orang Bugis dan Makassar, Wajju Tokko atau baju bodo.

Mulanya baju bodo dikenal luas sebagai pakaian yang menunjukkan identitas seorang wanita Bugis. Baju bodo digunakan oleh semua golongan masyarakat. Barang siapa yang menggunakan baju bodo, niscaya akan memancarkan aura anggun seorang wanita.

Pancaran keanggunan itulah yang membuat Ibu Negara Indonesia Pertama, Fatmawati Soekarno suka mengenakan baju bodo. Pakaian tradisional itu jadi andalan ibu dari Megawati Soekarnoputri dalam segala macam hajatan kenegaraan. Baju bodo pun dianggap sebagai perekat keindonesiaan.

“Di samping memang cocok menurut penilaian ibu, pakaian daerah –utamanya baju bodo-- yang sering ibu kenakan itu terkait dengan misi ibu untuk lebih merekatkan persatuan Indonesia dan lebih menyebarluaskan kekayaan negeri kita yang beraneka ragam sejak dulu,” ungkap Kadjat Adra’i dalam buku Suka Duka Fatmawati Sukarno (2008).

Kandungan Nilai Baju Bodo

Dulu kala penggunaan baju bodo memiliki arti penting dalam ritus hidup orang Bugis dan Makassar. Baju bodo bahkan sudah dianggap hadir sejak abad ke-9. Kondisi itu tertuang dalam ragam catatan sejarah maupun artefak.

Tiada wanita Bugis yang tak menggunakan baju bodo kala ada hajatan adat dan budaya. Bahkan, penggunaan baju bodo jadi syarat utama bagi wanita untuk mengikuti upacara adat tertentu. Kehadiran Baju bodo seakan simbol penghormatan wanita Bugis terhadap pelantikan kepala adat hingga ritual lainnya.

Penggambaran itu memberikan narasi baju bodo sudah jadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan orang Bugis. Baju bodo seraya menjadi identitas penting bagi orang Bugis. Budayawan Bugis, Feby Triadi tak menyangkal penggambaran itu. Feby pun menyebut baju bodo bak memuliakan posisi wanita dalam adat dan budaya Bugis.

“Baju bodo dianggap istimewa karena bagi masyarakat Suku Bugis dan Makassar, baju bodo melambangkan kecantikan dan keanggunan seorang wanita. Saat menggunakan baju bodo dan sarung sutra, setiap wanita Bugis dianggap memiliki aura anggun yang lebih tinggi,” ungkap Feby Triadi dihubungi SEAToday.com, 30 Juni 2024.

Mudah saja membedakan baju bodo dengan pakaian tradisional lainnya. Feby menggambarkan baju bodo identik berbentuk segi empat, potongannya longgar, besar, dan lenggannya pendek. Baju itu biasanya sering dipadukan dengan lipa sabbe (sarung sutera) cure' lebba yang terselip nilai penting.

“Baju bodo berbentuk segi empat merupakan simbol empat arah mata angin, utara, timur, selatan, dan barat. Sarung sutera cure’ lebba yang bermotif kotak-kotak sebagai simbol sulapa eppa, tanah, air, udara, dan angin. Sarung sutera cure’ lebba bermotif kotak besar sebagai simbol ‘tepu’ atau ‘sokku’ yang mengandung arti bahwa masyakat Bugis punya wawasan luas dan bisa beradaptasi dimana saja,” tambahnya.

Beda Dulu, Beda Sekarang

Baju bodo memang erat digunakan dalam ritus hidup orang Bugis. Namun, bukan berarti baju bodo tak mengikuti selera zaman. Orang Bugis justru terbuka dalam hal beradaptasi. Dulu boleh saja baju bodo menggunakan bahan yang tipis, tanpa menggunakan kutang pula.

Kondisi itu kemudian berubah seiring meluasnya pengaruh Islam. Baju bodo lalu dimodifikasi dan menggunakan bahan sedikit tebal. Kondisi itu jadi bukti bahwa budaya dan tradisi orang bugis tidak beku atau tertutup. Wujud itu membuktikan orang Bugis berlaku fleksibel dan terbuka.  

Contoh paling nyata dari adaptasi terlihat dalam peruntukan baju bodo dalam hajatan orang Bugis. Baju Bodo tak hanya diperuntukan untuk upacara adat dan budaya saja. Baju bodo juga sudah diperuntukan untuk berbagai macam acara. Penyambutan tamu kehormatan, pagar ayu, dan pendamping mempelai dalam pernikahan.

Namun, baju bodo tak dapat sembarang digunakan. Mereka yang menggunakan harus memahami aturan dasar. Baju bodo yang digunakan anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua tak sama. Anak 10 tahun memakai baju bodo yang berwarna kuning gading.

Baju itu sering pula disebut dengan waju pella-pella (kupu-kupu) yang mencirikan keriangan. Mereka berumur 10-14 tahun menggunakan baju berwarna jingga atau merah muda yang berarti setengah matang. Wanita umur 14-17 tahun juga menggunakan baju berwarna jingga.

Bedanya baju itu dibuat berlapis dan bersusun dua yang menandakan mereka mulai beranjak dewasa. Mereka yang berumur 17-25 tahun juga tak kalah istimewa. Mereka mengenakan baju yang berwarna merah darah, berlapis, dan bersusun.

Umumnya baju itu digunakan oleh wanita yang sudah menikah dan memiliki anak. Mereka yang umur 25-40 tahun pun tak mau kalah. Baju bodo yang digunakan adalah berwarna merah.

“Adanya perbedaan dalam strata kebangsawanan menjadikan adanya aturan pemakaian baju bodo tersebut. Maka dikenallah Wari (sistem protokoler kerajaan) dan Adeq (adat istiadat) yang mengatur cara penggunaan,” ungkap Feby Triadi.

Perbedaan aturan pakai tak lantas menghilangkan nilai-nilai penting dari baju bodo. Baju bodo tetap mengandung filosofi kesederhanaan, kesopanan, dan keanggunan. Segala kelebihan itu merupakan serapan dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi orang Bugis dan Makassar sedari dulu.

Kesopanan tercermin dari potongan baju yang menutupi aurat pemakainya dengan baik. Sementara keanggunan terlihat dari cara baju bodo dikenakan yang menampilkan sosok pemakainya secara anggun dan berwibawa.

  

Share
Lifestyle Update
Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Five Places to Hunt for Authentic Indonesian Souvenirs

Check out these recommended places to hunt for authentic souvenirs in Indonesia, as quoted from the Ministry of Tourism and Creative Economy website!

The National Museum Exhibits 200 Keris Collections, Celebrating 1...

The event is part of the 19th anniversary of the designation of the Indonesian Keris as a World Cultural Masterpiece by UNESCO, which was announced on November 25, 2005 and then inscribed in UNESCO's Representative List...

Culture Ministry Supports Initiative to Open 17 New Cinemas for...

Minister of Culture Fadli Zon has supported for the launch of 51 new cinemas under the name Sam's Studio, set to begin operations on December 5.

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.

Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...

The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.

National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...

To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.