Tabir Surya Mineral vs. Kimia: Mana yang Paling Aman untuk Kulit Anda?

SEAToday.com, Jakarta - Menggunakan tabir surya dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan. Namun, hingga kini masih banyak yang meremehkan pentingnya tabir surya dan enggan memakainya karena merasa efeknya tidak signifikan.
Dikutip dari Verywell Health, tabir surya merupakan salah satu produk perawatan kulit yang paling kompleks untuk dipahami. Tantangannya tidak hanya berkisar pada kapan dan bagaimana cara menggunakannya, tetapi juga perdebatan di media sosial mengenai jenis tabir surya mana yang lebih aman untuk digunakan.
Tabir surya pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama: mineral (atau fisik) dan kimia. Keduanya memiliki mekanisme kerja yang berbeda dalam melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV).
- Tabir Surya Mineral
- Mengandung seng oksida dan titanium dioksida.
- Membentuk lapisan pelindung di atas kulit yang secara fisik memantulkan dan menyebarkan sinar UV, mencegahnya menembus kulit.
- Partikel mineral nano dapat diserap ke dalam aliran darah, namun membantu mengurangi efek gips putih pada kulit.
- Biasanya lebih kental dan dapat meninggalkan residu putih, yang membuatnya terasa lebih lengket dan berat di kulit.
- Tabir Surya Kimia
- Mengandung bahan kimia seperti oxybenzone, avobenzone, octocrylene, dan lainnya.
- Menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi panas, yang kemudian dilepaskan dari kulit.
- Lebih ringan dan tipis, sehingga lebih nyaman digunakan, tetapi memiliki risiko iritasi kulit dan potensi masalah kesehatan serta lingkungan.
- Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan iritasi dan berhubungan dengan prevalensi dermatitis kontak alergi yang lebih tinggi.
Perbedaan utama antara kedua jenis tabir surya ini adalah cara mereka melindungi kulit: tabir surya mineral bekerja dengan menghalangi sinar di permukaan kulit, sementara tabir surya kimia menyerap sinar UV.
Tabir surya mineral sering dianggap lebih lengket dan kental, sedangkan tabir surya kimia lebih ringan namun memiliki potensi untuk menyumbat pori-pori dan menyebabkan iritasi.
Penulis: Ravina Halim
Recommended Article
Explore Nusantara
How to Get to Ragunan Zoo Using KRL, Transjakarta, and LRT
Ragunan Zoo is one of the most visited tourist destinations in Jakarta.
Exploring the Harmonious Culture of the Mentawai Tribe: The Oldes...
Known for its rich culture and unique traditions, one of the most interesting things about the Mentawai tribe is their traditional tattoo art, called TikTik.
Mount Semeru Shuts Down for Climbers Until January 16
The Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) decided to temporarily close the Mount Semeru climbing route on January 2-16, 2025.
KAI Wisata Introduces Panoramic Train on Mutiara Timur Route
Starting December 24, 2024, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) launches the Panoramic Train as part of the Mutiara Timur service.
Trending Topic
Popular Post
NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023
South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.
Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...
The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.
PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...
PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.
NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...
NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.
NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...
K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.
Wonderful Indonesia
Get Ready for the Fun! Rawa Belong Milkfish (Bandeng) Festival Re...
Visitors can expect a feast for the senses, featuring a variety of traditional Betawi performances such as the fascinating milkfish deboning demo, energetic Betawi dances, and lively gambang kromong and palang pintu musi...
Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025
The Mount Rinjani National Park Authority (TNGR) in Lombok, West Nusa Tenggara, will implement a "zero waste".
Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...
Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.
Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...
Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.