Awal Mula Paspampres Bikin Band Hibur Bung Karno: Asal Bapak Senang
SEAToday.com, Jakarta - Seorang warga Samarinda sempat membuat pengakuan dipukul oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kala berswafoto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kejadian itu membawa kehebohan. Namun, pihak paspampres menyangkal.
Khalayak pun diminta tak berperilaku membahayakan ketika berjumpa presiden. Sebab, tugas paspampres adalah melakukan pengamanan. Dulu kala tugas paspampres bukan cuma urusan pengamanan. Paspampres harus serba bisa, dari menghibur Bung Karno dan tamu negara. Paspampres sampai punya band. Asal Bapak Senang (ABS), namanya.
Tiada yang menyangkal peranan besar Bung Karno dalam mengenalkan budaya Indonesia. Bung Karno kerap mengenalkan budaya Indonesia ke dunia sebagai ajian soft power diplomacy. Tujuannya supaya kedekatan antar negara terus terbangun.
Bung Karno sendiri tak pernah sudi menggunakan budaya barat. Ia tak mau menuju lantai dansa jika diiringi musik dan dansa ala barat. Bung Karno hanya mau ke lantai dansa kala tarian lenso dimainkan dengan pemusik yang membawakan irama cha-cha.
Tari lenso sendiri dikenal sebagai tarian pergaulan asal Ambon, Maluku. Bung Karno pun menggunakan tarian itu sebagai bagian dalam penyambutan tamu negara. Kadang kala tarian itu dimainkan kalau negara punya hajatan penting.
Apresiasi besar akan diberikan Bung Karno kala ia berkunjung ke negara sahabat yang memilih mempelajari dan memainkan tarian lenso. Boleh jadi momentum itu jadi salah satu hari penting dalam kehidupan Bung Besar.
“Perkumpulan paduan suara, yang menyambutku dengan Tari Lenso sebagai tanda penghormatan. Dua orang wanita muda tampil dari dalam kelompok ensemble itu dan meminta kepadaku untuk turut menari lenso. Sukar untuk menolaknya, karena itu aku mulai menari dan GEGER! Kilat lampu! Jepretan kamera! Dan induk karangannya: Lihat Sukarno pengejar cinta mulai lagi,” jelas Bung Karno dalam otobiografinya yang ditulis Cindy Adams berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2014).
Paspampres Ambil Peran
Eksistensi Bung Karno yang kerap melaksanakan malam kesenian secara dadakan sudah jadi rahasia umum. Kondisi itu membuat Datasemen Kawal Pribadi (sekarang Paspampres) kerepotan. Mereka tak hanya dituntut perkara menjaga keamanan kepala negara, mereka juga memiliki tugas lainnya.
Paspampres harus siap sedia kala Bung Karno menghadiri acara ramah-tamah. Paspampres harus mampu menjaga jalannya hiburan. Kadang juga mereka dituntut ambil bagian. Paspampres harus bisa memimpin acara ramah tamah, dari pembawa acara sampai jadi pemusik.
Paspampres bahkan memiliki band sendiri yang dulunya diinisiasi oleh Mangil Martowidjojo. Band itu mulanya diperuntukkan untuk menghibur diri antara anggota paspampres dan keluarganya di asrama. Peralatannya pun sederhana. Bung Karno pun segera mengetahui bakat itu.
Bung Karno sering meminta paspampres memainkan musik berirama cha-cha untuk melenso ria di Istana Kenegaraan Jakarta atau Bogor. Kehadiran musisi dari paspampres melengkapi kemeriahan pesta ramah tamah.
Barulah Bung Karno segera menuju lantai dansa. Bung Besar lalu secara bergiliran mengajak ibu-ibu untuk melenso ria. Bung Karno pun mempunyai nama tersendiri terkait band ala paspampres. Bung Karno memanggilnya brul apen – secara harfiah dikenal sebagai monyet-monyet yang terus mengeram tanpa henti.
“Bila Bung Karno pergi ke daerah lain, di luar Jakarta-Bogor, anggota tim ini selalu dibawa serta, di samping melaksanakan tugas pokok menjaga keamanan presiden juga senantiasa siap bila sewaktu-waktu Bung Karno menghadiri acara ramah-tamah sambil melantai,” ucap ajudan Bung Karno, Bambang Widjanarko dalam buku Sewindu Dekat Bung Karno (2010).
Bung Karno dan tarian lenso jadi dua hal yang terlupakan. Tarian itu terus dipopulerkan Bung Karno ke mana pun berada. Bahkan, ketika Bung Karno melangsung kunjungan ke luar negeri. Anggota tim pemusik selalu dibawanya. Tidak boleh tidak.
Asal Bapak Senang
Bung Karno boleh menyebut grup band paspampres sebagai Brul Apen. Namun, di kalangan paspampres sendiri bukan nama Brul Apen yang populer. Mereka justru menamakan bandnya sebagai Asal Bapak Senang (ABS).
Nama itu diciptakan murni hanya sebagai bentuk pelayanan kepada Bung Karno. Tiada maksud politik apa-apa terkait nama itu. Mulanya nama itu muncul karena pemain musik dari paspampres kerap bosan membawakan irama cha-cha selama 2-3 jam tiada henti.
Protes sempat diarahkan kepada Komandan, Mangil Martowidjojo sebagai pimpinan. Hasilnya nihil. Mangil malah meminta kepada anggota band untuk memainkan saja irama yang diminta. Sebab, kalau melenceng sedikit dari irama, maka Bung Karno akan menegur.
Mangil pun meminta anggota band layani saja kehendak Bung Karno, Asal Bapak Senang. Semenjak itu nama ABS jadi nama dari band paspampres. Nama itu bahkan sudah dikenal di antara tamu undangan dan populer ke mana-mana.
“Tak salah lagi, band pengiring itu pun bernama Band ABS yang terdiri dari para polisi pengawal pribadi presiden. Band ABS memang bertugas melayani Bung Karno dalam berbagai acara santai. Mereka giat mempelajari lagu-lagu yang disukai Bung Karno. Alat-alat musik yang mereka pakai lumayan lengkap,” ujar Herry Gendut Janarto dalam buku Karlinah Umar Wirahadikusumah: Bukan Sekadar Istri Prajurit (2010).
Bung Karno pun sempat mendengar nama ABS. Kondisi ia sempat menanyakannya. Namun, Bambang Widjanarko menjawab sekenanya saja dan Bung Karno tak menanyakannya lagi. Ia bahkan yakin Bung Karno hingga akhir hayatnya tak mengetahui ABS.
Momentum manis band ABS terus teringat semasa pemerintah Bung Karno dan Orde Lama. Di mana ada kesempatan untuk melantai, Bung Karno selalu memilih untuk berlenso ria dengan irama cha-cha. Mereka yang jadi pengiring sudah tentu band paspampres. Mereka akan memainkan musik berirama cha-cha tiada henti. Semuanya dilakukan Asal Bapak Senang.
Recommended Article
Lifestyle Update
Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands
The Ministry of Culture (Kemenbud) officially received 828 repatriated Indonesian artifacts from the Ambassador of the Kingdom of the Netherlands to the Republic of Indonesia, H.E. Marc Gerritsen, during a ceremony at th...
Five Places to Hunt for Authentic Indonesian Souvenirs
Check out these recommended places to hunt for authentic souvenirs in Indonesia, as quoted from the Ministry of Tourism and Creative Economy website!
The National Museum Exhibits 200 Keris Collections, Celebrating 1...
The event is part of the 19th anniversary of the designation of the Indonesian Keris as a World Cultural Masterpiece by UNESCO, which was announced on November 25, 2005 and then inscribed in UNESCO's Representative List...
Culture Ministry Supports Initiative to Open 17 New Cinemas for...
Minister of Culture Fadli Zon has supported for the launch of 51 new cinemas under the name Sam's Studio, set to begin operations on December 5.
Trending Topic
Popular Post
NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023
South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.
Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...
The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.
PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...
PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.
NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...
NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.
NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...
K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.
Wonderful Indonesia
Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...
Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.
Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...
Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.
Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...
The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.
National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...
To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.