• Friday, 18 October 2024

Michael Jackson X Eddie Van Halen: Kolaborasi Legendaris di Balik Kesuksesan 'Beat It'

Michael Jackson X Eddie Van Halen: Kolaborasi Legendaris di Balik Kesuksesan 'Beat It'
Potret Eddie Van Halen bersama Michael Jackson. Keduanya berkolaborasi menghasilkan lagu Beat It yang jadi materi album musik Thriller (1982) | Michaeljackson.com

SEAToday.com, Jakarta - Upaya sukses di belantika musik tak mudah. Bakat menyanyi saja tak cukup. Seorang penyanyi paling tidak mampu menunjuk produser musik dan rekaman yang tepat. Michael Jackson pun pernah merasakannya. Ia pernah kesohor dengan band keluarga, Jackson 5.

Namun, kesuksesan yang paripurna terjadi justru saat Michael bersolo karier. Ia banyak berkolaborasi dengan musisi papan atas dunia. Khususnya, Eddie Van Halen. Keduanya menghadirkan harmonisasi dalam tembang Beat It. Begini ceritanya.

Perjumpaan Michael Jackson dengan Quincy Jones adalah momentum besejarah. Michael yang mulainya menonjol lewat Jackson 5 sedang  butuh arah karier baru dalam bermusik. Michael mencoba mencari tantangan baru bernyanyi solo. Michael sukses, tapi tak besar.

Michael lalu mencoba membuat film musical The Wiz pada 1978. Film itu mendaulat Quincy sebagai produser musik dan Bruce Swedien sebagai produser rekaman. Ketiganya pun bak triumvirat yang saling melengkapi. Kerja sama ketiganya berlangsung apik dan dilanjutkan proyek album musik, Off the Wall pada 1979.

Quincy pun ambil peran penting dalam proyek yang disebutnya sebagai eksprimen bermusik. Ia mampu mengajak banyak orang berkolaborasi dalam penyusunan album, dari Paul McCartney hingga Stevie Wonder.

Bruce pun mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik Michael dengan bersenandung. Hasilnya menggelegar. Kerja sama itu membuat nama Michael melejit. Puja-puji untuk karyanya muncul dari mana-mana.

“Album-album yang dihasilkan Michael Jackson dan saya jangan pernah kaitkan dengan hasil kerja satu orang. Kesuksesan itu adalah gabungan dari kami berdua (bersama Bruce). Anda melihat salah satu anak paling berbakat dalam sejarah bisnis pertunjukan. Michael sangat jeli dan berorientasi pada detail. Anda menggabungkan itu dengan latar belakang saya dalam mengaransemen dan mengarang. Kami tidak memiliki batasan,” ujar Quincy dikutip Andrew Goldman dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul The Pop Diplomacy of Quincy Jones, 21 September 2012.

Garap Album Thriller

Album musik Off the Wall mendapatkan pujian dari banyak orang. Mereka menganggap melihat seorang Michael dalam kemasan yang lebih segar. Sebuah kemasan bermusik yang mampu diterima banyak kalangan. Keinginan Michael untuk diterima lintas genre pun meninggi.

Ia lagi-lagi menggandeng dua produser, Quincy dan Bruce. keduanya bertugas mengarahkan Michael dalam proses penciptaan album musik yang kemudian dikenal sebagai Thriller pada 1982.

Bruce bertugas merekam segala macam senandung dan nyanyian Michael. Opsi itu digunakan karena Michael tak dapat memainkan alat musik.

Senandung itulah yang menjadi nilai dan daya tawar besar dari Michael. Kemudian Bruce Swedien baru bergerak menyatukan senandung-senandung itu bak satukan potongan puzzle.

“Michael dan Quincy juga cukup pintar untuk membiarkan saya sendiri saat saya melakukan mixing, dan itu berarti saya melakukan pekerjaan terbaik saya. Mereka akan meninggalkan ruangan dan saya akan mempersiapkan semuanya, lalu mereka akan kembali dan kami akan mendengarkan serta melakukan sedikit penyesuaian,” ungkap Bruce Swedien kala diwawancara laman Sound on Sound dalam tulisan yang berjudul Bruce Swedien: Recording Michael Jackson (2009).

Bruce memahami benar jika Michael seorang yang perfesional. Artinya, usaha Michael bersenandung dari kemampuan vokal hingga penulisan liriknya akan maksimal. Kondisi itu membuat Michael banyak melakukan pengambilan vokal. Sisanya, Bruce yang merangkainya.

Hasil rangkaian itulah yang kemudian memuncul lagu Billie Jean, The Girl is Mine, hingga Thriller. Michael, Quincy, dan Bruce melanjutkan proses penciptaan lainnya. Pengembangan-pengembangan pun terus dilakukan. Mereka tak cuma membuat musik, tapi karya seni.

Libatkan Eddie Van Halen

Tugas berikutnya dilimpahkan ke Quincy. Ia bertindak mengaransemen musik dari lagu yang tercipta. Ia mencoba menentukan iramanya. Ia juga menentukan bagian penting harus yang harus digunakan atau tidak. Ia pula yang jadi penentu unsur musik rock, pop, dan funk dalam album Thriller.

Dulu kala jarang ada musisi kulit hitam yang mampu menembus ruang musik rock dan diterima kulit putih. Quincy ingin Michael mendobraknya. Otak Quincy pun segera bekerja. Ia melihat isian musik lagu Beat It! Yang digarap Michael sudah rampung. Isian gitarnya dilakukan gitaris Toto, Steve Lukather.

Quincy melihat ada beberapa bagian yang harusnya makin menjiwai lagu merefleksikan cara laki-laki menjaga martabatnya dalam perang geng. Otak Quincy mengarah ke satu nama. Eddie Van Halen. Ia mencoba menghubungi Eddie berkali-kali.

Quincy sempat dianggap Eddie sebagai orang iseng, walau akhirnya berhasil. Quincy mengutarakan niatannya membantu isian lagu Michael kepada Eddie. Bantuan pun datang. Kolaborasi itu tak diketahui oleh manajer hingga anggota band Van Halen lainnya.

Ia sampai studio berjumpa Quincy dan Michael. Namun, Michael segera meninggalkan keduanya karena ada hajatan lain. Eddie lekas mendengarkan kembali hasil rekaman Beat It. Eddie meminta restu untuk mengotak-atik lagunya. Quincy mengizinkan.

Eddie pun memulai proses kreatifnya. Ia segera memotong musik sana sini dan melakukan improvisasi cabikan gitar sesuka hati. Ia segera meninggalkan studio kala Michael kembali dan meminta maaf karena mengubah banyak hal.

Suasana sempat canggung. Namun, Eddie lekas pergi dengan 'bayaran' sekerat bir karena awalnya memang hanya untuk membantu belaka. Nyatanya cabikan dan gubahan Eddie menambah daya magis musik Michael. Lagu Beat It mampu diterima pengemar musik lintas genre di seantero dunia.

Memang nama Eddie tak tampil dalam kredit lagu karena sifatnya bantuan. Namun, kadang kala Eddie kesal juga kala ada anak muda yang mencoba mengkritik lagu Beat It. Anak-anak itu beranggapan Michael mencoba memirip-miripkan dirinya seperti Eddie. Eddie pun berang dan ikut nibrung bicara.

"Lagu itu muncul, dan saya mendengar anak-anak di depan saya berkata: Dengarkan orang ini yang mencoba terdengar seperti Eddie Van Halen.  Saya menepuk bahunya dan berkata: Itu saya. Itu sungguh lucu,” ungkap Eddie dikutip laman abc.net.au dalam laporan berjudul  Eddie Van Halen was Nervous Michael Jackson Might not Like the Solo on Beat It, 7 Oktober 2020.

Begitulah proses terciptanya lagu yang kian melambungkan nama Michael Jackson. Kolaborasi apik itu jadi salah satu yang terbaik dalam sejarah. Bahkan, lagu Beat It yang jadi unggulan dalam album musik Thriller mampu unjuk gigi dengan memenangkan dua penghargaan Grammy pada 1984: Vokal Rock Pria Terbaik dan Rekaman terbaik.

 

Share
Lifestyle Update
The Land of Gods: Bali and the Legendary Kuta Area that Holds Historical Trails

The Land of Gods: Bali and the Legendary Kuta Area that Holds Historical Trails

Top 9 Crackers from Indonesia, Which One is Your Favorite?

Indonesians are very familiar with a variety of crackers. With their crunchy and savory texture, crackers are the perfect complement to any meal.

BTS' Jungkook Becomes First and Longest Running K-Pop Solo Artist...

BTS' Jungkook became the first K-pop solo artist to achieve the longest run on Spotify's weekly global top album chart with his solo album “GOLDEN”.

Free Library in Ho Chi Minh City That Promotes Zero-Waste Lifesty...

In Ho Chi Minh City, the zero-waste lifestyle is implemented in various aspects, and it has become one of the city's highlights.

South Korean Celebrities Who Will Finish Military Service in 2024

In South Korea, every man is required to undergo military service, including celebrities. Well, in 2024 some celebrities will finish their military service

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.