SEAToday.com, Jakarta-Fitur Artificial Intelligence (AI) milik Google yang baru dirilis pada bulan Juni 2024 ini, telah banyak digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan. Sayangnya, beberapa pengguna mendapatkan jawaban yang kurang akurat pada berbagai topik.

Salah satunya adalah topik kesehatan. Jawaban Google AI yang tidak akurat dapat berpotensi membahayakan bagi tubuh. Sebaliknya, apabila berfungsi dengan baik berdasarkan informasi dan analisis yang tepat, maka akan bermanfaat bagi kesehatan seseorang.

“Anda tidak bisa memercayai semua yang Anda baca,” kata seorang dokter di UC San Diego Health Dr, Karandeep Singh dikutip dari CNA Lifestyle.

Sebagai contohnya, pada Google AI disebutkan bahwa coklat yang mengandung antioksidan juga berperan dalam pencegahan hilangnya ingatan seseorang. Dr. Dariush Mozaffarian yang merupakan spesialis jantung dan profesor Kedokteran di Universitas Tufts mengungkapkan hal ini perlu lebih banyak diperhatikan.

“Klaim bahwa konsumsi coklat bisa membantu kehilangan ingatan belum terbukti dengan jelas,” katanya kepada CNA Lifestyle.

Di sisi lain, Direktur Senior Manajemen Produk Google Hema Budaraju menolak untuk memberikan daftar rinci dari situs yang dijadikan acuan oleh Google AI. Ia mengatakan produk terbarunya tersebut telah bekerjasama dengan Google Knowledge Graph, yang mengumpulkan milyaran data dari ratusan sumber.

Pihak Google juga mengklaim bahwasanya jawaban yang disediakan oleh Google AI tidak dianjurkan untuk dianggap sebagai salah satu nasihat medis.

Adapun sejumlah situs terpercaya yang biasanya digunakan sebagai acuan tips kesehatan adalah Mayo Clinic, World Health Organization, hingga situs penelitian PubMed. Sedangkan, situs seperti Wikipedia, Reddit, hingga wadah jual beli online, merupakan contoh dari situs yang harus dihindari bagi tips-tips kesehatan.

Penulis: Kalila Untsa