SEAToday.com, Jakarta - Kain tenun merupakan salah satu hasil kerajinan khas wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Potensi untuk mengembangkan kerajinan ini menjadi produk ekonomi bernilai tinggi pun tersedia.

Potensi itulah yang dibaca oleh Insan Bumi Mandiri yang lalu bekerjasama dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang kemudian membentuk Tenunin untuk meningkatkan mutu sekaligus kualitas ekonomi para penenun di NTT.

“Kita angkat lah jadi salah satu program dengan PT SMI untuk mengangkat ekonomi penenun. Kebanyakan perempuan di NTT itu kan menjadikan tenun sebagai mata pencaharian mereka,” kata Project Leader Tenunin Rahmi saat dihubungi SEAToday.com.

Rahmi mengungkapkan, kerjasama itu sudah dilakukan sejak 2018 bermula di Alor. Di sana, Insan Bumi Mandiri dan PT. SMI membentuk kelompok perempuan penenun yang direspon positif masyarakat.

“Awalnya mereka itu setiap perempuan menenun sendiri-sendiri. Akhirnya dengan program ini kita bangunkan sentra. Dibangunlah sebuah kelompok yang memiliki ketua untuk penguat mereka,” kata Rahmi.

Kehadiran sentra tersebut berdampak positif kepada para perempuan penenun di Alor. Rahmi mengatakan, para penenun dapat saling belajar dan mendapat pelatihan.

Karena berdampak positif, program serupa pun berlanjut di daerah lain.   

“Pada 2020 di Sumba Timur untuk kelompok ketiga 2021 di Ende, Flores. 2022 di Belu, Atambua, perbatasan di Timor Leste. Dan 2023 kelompok kelima di Maumere,” kata Rahmi. 

Rahmi mengungkapkan, kain hasil kerajinan para perempuan di NTT sebetulnya sudah bagus. Namun untuk bisa dijual ke luar NTT, masih ada hal yang perlu ditingkatkan.

Di sinilah sentra-sentra yang dibangun PT. SMI dan Insan Bumi Mandiri berperan. Selain itu, sentra yang telah dibangun juga menjadi tempat belajar secara daring bagi para perempuan penenun.

“Kemarin ada program e-learning. Di kita mungkin ini sudah biasa, namun buat mereka hal ini masih baru. Mereka juga mendapatkan fasilitas dan alat yang lebih baik,” kata Rahmi.

Terkait omset, kehadiran sentra juga meningkatkan pendapatan para penenun dengan signifikan.

“Hampir 50 persen. Semenjak adanya sentra, jadi orang semakin tahu dan orang bisa pesan ke mereka. Harga pesan itu berbeda dari harga di pasar. Nah dari situ perubahan adanya kenaikan ekonomi di mereka,” katanya. 

Komitmen Bantu UMKM

Rahmi mengungkapkan saat ini ada sekitar 700 perempuan penenun yang telah dibina oleh Tenunin bekerjasama dengan PT. SMI. Terkait hal tersebut, Ramona Harimurti selaku Head of Corporate Secretary PT SMI mengungkapkan, pembinaan para penenun di NTT menunjukkan komitmen pihaknya untuk mendukung UMKM Tanah Air.

”Ini menunjukkan komitmen dan perhatian kami ke seni budaya yang sangat kaya raya di Indonesia, dan utamanya juga untuk membangun UMKM yang merupakan salah satu amanah utama dari pemegang saham PT SMI, dari Kemenkeu,” kata Ramona seperti dilansir mediakeuangan.kemenkeu.go.id

Di sisi lain, kerjasama PT SMI dan Insan Bumi Mandiri membentuk Tenunin berbuah manis pada ajang PR Indonesia Awards 2023 lalu. Di ajang tersebut, Tenun.in memenangkan kategori CSR Campaign of The Year.

Pasalnya, manfaat kehadiran Tenunin dirasakan langsung oleh para perempuan penenun di NTT. 

“Saya bersyukur dengan adanya Tenunin. Semenjak ada Tenunin, saya dapat menambah ilmu tentang bentuk motif yang baru dari teman-teman penenun lain. Selain itu, bantuan alat gulung, mesin jahit, dan benang yang diberikan oleh Insan Bumi Mandiri juga sangat membantu,” ucap kata salah satu penenun Mama Kris.