SEAToday.com, Jakarta - Kasus pertama infeksi virus B ditemukan pada seorang pria berusia 37 tahun yang dinyatakan positif beberapa pekan setelah diserang monyet liar di Kam Shan Country Park, Hong Kong.

Melansir ANTARA, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat menginformasikan, infeksi virus B sangat jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian.

Virus B dapat ditemukan pada ludah, feses, urine, serta jaringan otak dan tulang belakang monyet yang terinfeksi. Namun, monyet yang terinfeksi biasanya tidak mengalami sakit dan menular ketika mereka sedang stres atau sistem kekebalan tubuhnya melemah.

Mewaspadai infeksi pada manusia, ini tanda dan cara mencegah infeksi virus B yang disebabkan oleh monyet.

Tanda-tanda infeksi

Indikasi infeksi virus B biasanya serupa dengan gejala flu yaitu demam dan menggigil, sakit otot, kelelahan, sakit kepala, dan mungkin muncul lepuh kecil pada bagian tubuh yang terluka.

Orang yang terserang virus biasanya mengalami gejala neurologis dan inflamasi ketika infeksi berkembang. Itu ditandakan dengan nyeri, kebas, dan gatal di dekat lokasi luka, koordinasi otot yang buruk, kerusakan otak, kerusakan pada sistem saraf, hingga kematian.

Gejala biasanya mulai muncul dalam sebulan setelah kontak, namun dapat muncul hanya dalam tiga sampai tujuh hari setelahnya.

Pencegahan

Jika sampai digigit atau dicakar monyet, segera bersihkan luka secara menyeluruh menggunakan sabun, deterjen, atau yodium selama 15 menit dan kemudian membilas area yang terluka menggunakan air selama 15 hingga 20 menit.

Setelah itu, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan pertolongan medis yang dibutuhkan.

Sampai saat ini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk melindungi diri dari infeksi virus B. hindari menyentuh dan memberi makna monyet agar tidak digigit atau dicakar. Bagi individu yang melakukan kontak dengan monyet gunakan peralatan pelindung diri seperti jas laboratorium, sarung tangan, dan pelindung wajah.

Penulis: Halimatun Zakiah