SEAToday.com, Jakarta - Heat stroke biasa terjadi saat kondisi cuaca panas, dimana penderita akan merasakan suhu tubuh naik sampai 40 derajat celcius. Dengan kondisi tersebut maka akan memicu tidak berfungsinya sistem dalam tubuh yang dapat membahayakan.

Adapun faktor penyebab heat stroke bisa karena mengenakan pakaian tebal saat cuaca panas, dehidrasi akibat keringat berlebihan, serta memiliki riwayat penyakit tertentu seperti jantung dan obesitas.

Untuk mencegah heat stroke, dilansir dari The New England Journal of Medicine menjelaskan bahwa untuk kondisi lingkungan yang cuacanya panas maka cara termudah yang dapat dilakukan adalah:

1. Bisa dengan berdiam di ruangan yang sejuk dan dingin
2. Mengurangi aktivitas saat cuaca terik
3. Mandi atau berendam dengan air dingin 
4. Penuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air yang cukup
5. Gunakan pakaian yang nyaman dan longgar serta hindari warna gelap yang menyerap panas

Dan perlu diketahui bahwa ada dua jenis heat stroke yaitu exertional heat stroke yang terjadi akibat aktivitas fisik yang berlebihan dalam kondisi panas dan lembap. Kemudian ada non-exertional heat stroke yang terjadi adanya faktor usia atau riwayat kesehatan yang mendasari kondisi ini.

Heat stroke dapat menyebabkan penderitanya pingsan yang disertai kepala pusing, keringat dingin, warna kulit kemerahan, lemah kram otot, mual, muntah, detak jantung cepat, napas cepat, dan terhuyung-huyung. 

Penulis: Annisa Salsabilla