• Monday, 20 January 2025

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050
Ilustrasi mata bintitan. (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Penyakit miopia atau rabun jauh dapat mempengaruhi lebih dari sepertiga anak-anak di seluruh dunia, bahkan diperkirakan akan melonjak hingga 40% pada tahun 2050. 

Hal itu berhasil ditemukan oleh sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology, yang melihat kejadian miopia secara global telah meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir, meningkat dari 24% pada tahun 1990 menjadi hampir 36% pada tahun 2023. Penyakit tersebut diperkirakan akan mencapai 39,80% melebihi 740 juta kasus di tahun 2050.

Temuan studi tersebut didasarkan pada analisis dari 276 studi yang melibatkan lebih dari 5,4 juta anak dan remaja di 50 negara di enam benua.

Di sisi lain, miopi sendiri merupakan sebuah kondisi mata yang menyebabkan benda-benda jauh terlihat kabur. Sementara, para peneliti percaya bahwa salah satu alasan yang mungkin untuk peningkatan rabun jauh adalah berkurangnya aktivitas di luar ruangan dan peningkatan waktu di depan layar, terutama yang disebabkan dari hadirnya kelas online selama pandemi.

"Miopia telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama saat ini, dengan bukti yang mencolok untuk peningkatan prevalensi yang cepat, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Cina, dan Taiwan," tulis para peneliti.

Di Asia Tenggara, Jepang memiliki prevalensi miopia tertinggi yaitu sebesar 86% yang diikuti Korea Selatan sebesar 74%. Para peneliti mempercayai kemungkinan hal tersebut yang disebabkan oleh anak-anak di wilayah ini yang memulai pendidikan formal sejak usia 2 atau 3 tahun.

Sementara, pada beberapa negara berkembang bahkan terbelakang lainnya melaporkan prevalensi miopia yang juga lebih tinggi yaitu 31,89%, dibandingkan dengan 23,81% di beberapa negara maju.

"Populasi Afrika menunjukkan prevalensi miopia yang lebih rendah, kemungkinan disebabkan oleh tingkat melek huruf yang lebih rendah dan penundaan inisiasi pendidikan formal, yang biasanya terjadi pada usia 6 hingga 8 tahun untuk sebagian besar anak-anak," demikian rilis berita tersebut.

Adanya studi ini berhasil ditemukan bahwa anak perempuan lebih rentan terhadap rabun jauh dibandingkan anak laki-laki, dan prevalensinya juga lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan.

Penulis: Hepy Marshanda

Adanya temuan ini memberikan suatu hal yang mengkhawatirkan, dan membuat para peneliti memberi rekomendasi kepada anak-anak untuk membiasakan diri dalam melakukan tindakan perlindungan mata secara teratur.

Mereka juga mendorong untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik sambil mengurangi aktivitas non-aktif seperti menonton televisi, bermain video game, dan berselancar di internet yang dapat memicu meningkatnya penyakit miopia tersebut.

"Mengingat meningkatnya prevalensi miopia pada anak usia sekolah, departemen administrasi kesehatan pemerintah harus menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi beban pekerjaan rumah yang berlebihan dan bimbingan belajar di luar sekolah pada siswa muda. Selain itu, disarankan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan miopia, melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, dan mempromosikan deteksi dini dan pengobatan," tulis para peneliti.

Share
Explore Nusantara
Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

Sumba Crowned Asia’s Top Travel Destination for 2025 by Time Out

How to Get to Ragunan Zoo Using KRL, Transjakarta, and LRT

Ragunan Zoo is one of the most visited tourist destinations in Jakarta.

Exploring the Harmonious Culture of the Mentawai Tribe: The Oldes...

Known for its rich culture and unique traditions, one of the most interesting things about the Mentawai tribe is their traditional tattoo art, called TikTik.

Mount Semeru Shuts Down for Climbers Until January 16

The Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) decided to temporarily close the Mount Semeru climbing route on January 2-16, 2025.

KAI Wisata Introduces Panoramic Train on Mutiara Timur Route

Starting December 24, 2024, PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) launches the Panoramic Train as part of the Mutiara Timur service.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.

Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...

The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.

National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...

To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.