SEAToday.com, Jakarta - Dua calon penumpang yang memiliki tiket untuk terbang dengan pesawat nahas yang jatuh di Brasil pada Jumat, 9 Agustus 2024 berbagi kisah terhindar dari kecelakaan maut. Insiden tersebut menewaskan 62 orang orang di dalam pesawat.

Dilansir dari New York Post, salah satu penumpang itu bernama Adriano Assis. Ia menyebut kepada media Brasil GloboNews bahwa satu-satunya alasan ia masih hidup adalah karena ia bingung memilih maskapai penerbangan yang digunakan untuk perjalanan pukul 11.56 pagi dari Cascavel ke Guarulhos, demikian dikutip dari Fox News.

Assis, yang telah menyelesaikan shift malam di sebuah rumah sakit sebelum tiba di bandara sekitar pukul 09.40 pagi, mengatakan bahwa dia yakin dia terbang dengan LATAM Airlines. Namun setelah melihat tidak ada petugas di konter, dia memutuskan untuk membeli kopi dan menghabiskan waktu.

Akhirnya, setelah tidak melihat Penerbangan 2238 di rambu-rambu kedatangan atau keberangkatan, Assis menyadari bahwa ia telah memesan perjalanannya di VoePass dan bergegas ke gerbang. Ketika dia sampai di konter, katanya, seorang agen mengatakan bahwa sudah terlambat baginya untuk naik ke pesawat.

"Saya berdebat dengannya dan sebagainya, dan hanya itu, dan dia menyelamatkan hidup saya, kawan," katanya kepada media, sambil meneteskan air mata.

Seorang penumpang Penerbangan 2388 lainnya, Jose Felipe, mengatakan bahwa ia merupakan bagian dari 10 orang yang tertukar maskapai, karena mengira bahwa mereka dijadwalkan untuk bepergian dengan maskapai LATAM Airlines.

"Syukurlah, kami tidak jadi naik pesawat itu," katanya, seraya menambahkan bahwa ketika ia menyadari kesalahan tersebut dan mencoba menekan seorang petugas untuk mengizinkannya naik ke pesawat itu, pekerja tersebut menolak untuk mengalah.

VoePass Penerbangan 2283, yang membawa 57 penumpang dan empat awak pesawat bermesin ganda ATR 72, jatuh di kota Vinhedo pada Jumat, dan tak ada yang selamat.

Detik-detik jatuhnya pesawat yang mengerikan itu terekam dalam sebuah video yang mengejutkan, yang menggambarkan pesawat tersebut berputar-putar di udara. Gambar-gambar yang diambil dari lokasi jatuhnya pesawat menunjukkan kobaran api dan asap yang keluar dari reruntuhan pesawat.

Pesawat tujuan Guarulhos itu meninggalkan Cascavel pada pukul 11.56 pagi waktu setempat Jumat, terbang selama kurang lebih satu setengah jam tanpa masalah, kata para pejabat.

Awak pesawat tidak meminta bantuan atau melaporkan kondisi cuaca yang bermasalah.

Juga tidak ada tanda-tanda awak pesawat mencoba menghubungi pengawas di bandara terdekat, kata Menteri Pelabuhan dan Bandara Silvio Costa Filho kepada wartawan pada Jumat malam.

"Seluruh kru pesawat kompeten," kata CEO VoePass, Eduardo Busch, dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari CNN.