• Saturday, 21 December 2024

5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia

5 Tradisi Pemakaman Unik di Indonesia
Suasana upacara ngaben yang notabene perayaan kematian secara besar-besaran di Pulau Bali | ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

SEAToday.com, Jakarta - Tradisi pemakaman unik di Indonesia memiliki magnet tersendiri dari sisi wisata. Tak sedikit wisatawan Nusantara dan mancanegara yang tertarik untuk menyaksikan keragaman budaya Tanah Air ini.

Berbagai wilayah di Indonesia memiliki tradisi pemakaman yang berbeda-beda. Hal tersebut merujuk pada kepercayaan juga tradisi turun-temurun dari para leluhur yang masih dijaga kelestariannya hingga kini.

Selain mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhir, berbagai tradisi pemakaman unik di Indonesia ini juga sarat akan nilai filosofi dan makna yang mendalam. Simak lima tradisi pemakaman unik di Indonesia yang dikutip dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berikut ini.

1. Ngaben

Ngaben menjadi salah satu yang tradisi pemakaman yang populer di dalam dan luar negeri. Tradisi khas umat Hindu Bali ini bertujuan untuk mensucikan roh orang yang sudah meninggal.

Untuk menjalankan Ngaben, ada beberapa upacara adat yang harus digelar. Salah satunya dengan membangun lembu kayu sebagai tempat jenazah prosesi Ngaben.

Di puncak prosesi Ngaben adalah Ngeseng Sawa, yakni pembakaran jenazah. Lembu kayu tersebut juga turut dibakar dengan tujuan untuk "membingungkan" arwah agar tidak kembali ke dunia.

Setelah proses pembakaran jenazah selesai, kemudian dilanjut dengan prosesi Nganyut, yakni menghanyutkan abu jenazah ke laut. Ini sebagai simbolis bersatunya kembali jiwa dengan alam.

2. Rambu Solo

Tradisi pemakaman dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan ini dipercaya masyarakat Suku Toraja sebagai penyempurna kematian, serta sebagai bentuk penghormatan dan mengantarkan arwah menuju alam roh.

Namun, tradisi pemakaman Rambu Solo ini harus melewati proses upacara adat yang cukup panjang, salah satunya adalah keluarga harus kurban hewan, antara babi atau kerbau.

Bisa mencapai puluhan hingga ratusan hewan yang dikurbankan dalam prosesi ini, menyesuaikan strata sosial jenazah. Tak heran jika upacara adat Rambu Solo bisa digelar selama 3--7 hari berturut-turut.

Setelah upacara adat selesai, jenazah baru boleh "dikubur" di tebing batu tinggi atau disebut Lemo. Masyarakat Suku Toraja percaya, tradisi Rambu Solo dapat mengantarkan arwah lebih cepat ke Puya atau surga.

3. Tiwah

Tiwah adalah tradisi pemakaman yang dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Uniknya, tradisi ini dilakukan setelah jenazah dikubur selama beberapa tahun sehingga hanya menyisakan tulang-belulang.

Menurut kepercayaan masyarakat Dayak Ngaju, Tiwah dilakukan untuk mengantarkan roh nenek moyang ke tempat asal roh atau Lewu Tatau bersama dengan Ranying, sosok dewa tertinggi dalam kepercayaan masyarakat Dayak.

Umumnya, tradisi pemakaman Dayak Ngaju digelar selama 3 hari sampai satu bulan penuh. Prosesi dimulai dengan membangun Sandung Rahung untuk menyimpan tulang, kemudian menyiapkan kerbau yang diikat di dekat sandung rahung. Di akhir ritual, arwah akan melakukan perjalanan menuju Lewu Tatau, sambil diiringi prosesi pengurbanan kerbau dengan cara ditombak.

4. Mumifikasi

Tradisi pemakaman unik berikutnya hadir dari Tanah Papua, tepatnya dilakukan oleh Suku Asmat, yakni dengan cara mengawetkan jenazah layaknya mumi. Namun, tidak semua orang bisa dijadikan mumi, biasanya mumifikasi dilakukan kepada mereka yang memiliki kedudukan tertinggi, seperti kepala suku atau panglima perang Suku Asmat.

Tubuh jenazah akan diolesi ramuan alami tertentu, kemudian diletakkan di atas perapian untuk melalui proses pengasapan secara perlahan.

Setelah beberapa tahun, jenazah yang telah melalui proses mumifikasi tersebut akan berubah warna menjadi hitam, dan kemudian dipajang di depan rumah adat Suku Asmat. Apabila terdapat acara-acara penting seperti ritual adat, maka mumi tersebut akan didudukkan menghadap ke banyak orang guna mengenang jasanya.

5. Mangokal Holi

Pulau Samosir yang berada di tengah-tengah Danau Toba ternyata juga memiliki tradisi pemakaman yang tak kalah unik, yakni Mangokal Holi. Tradisi ini adalah kepercayaan turun-temurun masyarakat Pulau Samosir dengan pemindahan tulang tengkorak leluhur sebagai bentuk penghormatan.

Tradisi Mangokal Holi dilakukan dengan membongkar makam keluarga yang telah lama meninggal dan menempatkan tulang-tulang di sebuah tugu. Tradisi Mangokal Holi dipercaya masyarakat Samosir bisa mendekatkan arwah leluhur ke Sang Pencipta.

Tradisi pemakaman Mangokal Holi juga bertujuan menyatukan jasad seluruh anggota keluarga di dalam sebuah tugu yang indah. Makin indah, mahal, dan tinggi tugu yang dibuat, maka makin tinggi status marga pemilik makam tersebut.

Share
Lifestyle Update
Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Indonesia Welcomes Back 828 Artifacts from the Netherlands

Five Places to Hunt for Authentic Indonesian Souvenirs

Check out these recommended places to hunt for authentic souvenirs in Indonesia, as quoted from the Ministry of Tourism and Creative Economy website!

The National Museum Exhibits 200 Keris Collections, Celebrating 1...

The event is part of the 19th anniversary of the designation of the Indonesian Keris as a World Cultural Masterpiece by UNESCO, which was announced on November 25, 2005 and then inscribed in UNESCO's Representative List...

Culture Ministry Supports Initiative to Open 17 New Cinemas for...

Minister of Culture Fadli Zon has supported for the launch of 51 new cinemas under the name Sam's Studio, set to begin operations on December 5.

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Trending Topic
Popular Post

NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023

South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.

Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...

The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.

PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...

PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.

NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...

NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.

NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...

K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.

Wonderful Indonesia
Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Mount Rinjani to Implement Zero Waste Policy Starting April 2025

Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...

Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.

Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...

Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.

Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...

The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.

National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...

To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.