SEAToday.com, Jakarta - Beragam interaksi yang tercipta antara orangtua dan anak merupakan bentuk komunikasi. Selain kata-kata, nada hingga pelukan Anda turut menyampaikan pesan kepada si kecil.

Dilansir dari UNICEF, cara orangtua berkomunikasi dengan anak tidak hanya mengajarkan mereka cara berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga membentuk perkembangan emosional mereka dan cara mereka membangun hubungan di kemudian hari.

Komunikasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, yakni verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah cara kita berkomunikasi dengan kata-kata, sedangkan omunikasi nonverbal adalah komunikasi yang disengaja dan tidak disengaja melalui bahasa tubuh.

Lantas, bagaimana cara untuk berkomunikasi secara efektif dengan buah hati? Simak rangkumannya berikut ini.

1. Mendengarkan secara aktif

Mendengarkan secara aktif membantu anak-anak merasa didengar dan dipahami. Dengan menggunakan gerakan tubuh, seperti senyuman yang membesarkan hati dan anggukan yang menegaskan, Anda dapat menunjukkan bahwa Anda terlibat dengan apa yang dikatakan anak Anda dan benar-benar peduli.

Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan saksama apa yang mereka katakan dengan mengajukan pertanyaan seperti "apa?" "mengapa?" dan "bagaimana?." Hal ini juga membantu anak untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka sendiri dengan mengajari mereka cara bercerita dan detail apa saja yang harus disertakan.

2. Mendengarkan secara reflektif

Cara terbaik untuk menunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda memerhatikan dan peduli dengan apa yang mereka katakan adalah dengan bertindak seperti cermin. Ulangi kembali apa yang mereka katakan kepada Anda dengan menggunakan kata-kata yang berbeda.

Misalnya, jika anak Anda berkata, "Aku tidak bermain dengan dia lagi," Anda dapat merespons dengan, "Kamu tidak bermain dengan temanmu?." Hal ini memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosi mereka tanpa menghakimi.

3. Berbicara dengan jelas

Gunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak dan sesuai dengan usianya. Jelas, spesifik, dan jangan gunakan kata-kata yang menghina. Menggunakan bahasa yang baik akan memberikan contoh yang positif bagi anak Anda. Ingatlah, percakapan yang Anda lakukan harus membuat si kecil merasa dihargai dan dicintai.

4. Menghindari iming-iming hadiah

Menawarkan hadiah seperti permen untuk perilaku dasar mungkin terasa seperti memberi Anda kendali jangka pendek, tetapi tidak memungkinkan Anda untuk mengembangkan batasan yang jelas dan dapat menyebabkan ketidakpercayaan antara Anda dan anak.

Cobalah untuk menetapkan harapan yang jelas dan realistis tentang apa yang Anda ingin anak Anda lakukan, pujilah perilaku yang baik ketika melihatnya, dan gunakan konsekuensi yang tenang untuk mendorong perilaku yang lebih baik ketika diperlukan.

5. Menjelaskan perasaan

Untuk membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional, penting bagi mereka untuk belajar menyebutkan perasaan mereka. Ketika anak mengekspresikan perasaan mereka secara verbal, dengarkan apa yang mereka katakan dengan empati dan tanpa menghakimi.

Pertimbangkan seperti apa kehidupan dari sudut pandang mereka. Jika si kecil mengekspresikan perasaan mereka dengan cara nonverbal, bantu mereka mengungkapkan perasaan mereka, seperti bahagia, sedih, santai, terluka, takut, lapar, bangga, mengantuk, marah, tidak berdaya, jengkel, malu, atau gembira.

6. Menggunakan pernyataan 'memerhatikan'

Ketika memuji anak untuk tindakan tertentu, hal ini akan membantu mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan membuat mereka tahu perilaku apa yang Anda sukai. Daripada mengatakan "kerja bagus!", cobalah untuk lebih spesifik dengan 'pernyataan memerhatikan', seperti "Mama perhatikan kamu membereskan semua mainanmu setelah bermain. Kerja bagus!"

7. Bersenang-senang bersama

Seiring dengan pertumbuhan anak-anak, mengasuh anak dapat terlihat seperti tugas yang lebih serius. Itulah mengapa bersenang-senang bersama dan menikmati percakapan ringan adalah hal yang sangat penting - ini adalah cara yang bagus untuk memperkuat hubungan Anda.

Temukan cara untuk berhubungan dengan anak Anda dengan mengatakan sesuatu yang positif tentang sesuatu yang mereka pedulikan, memerhatikan minat mereka, dan bercanda bersama. Ingatlah, tertawalah bersama anak, tetapi jangan pernah menertawakan anak Anda.

8. Berfokus pada perilaku

Jika Anda kesal dengan anak tentang sesuatu, pastikan bahwa kritik dan komentar Anda ditujukan pada perilaku mereka dan bukan pada mereka sebagai pribadi. Misalnya, alih-alih mengatakan "Saya tidak suka kamu berantakan", cobalah mengatakan "Saya tidak suka kalau kamu meninggalkan pakaian di lantai."

9. Memimpin dengan memberi contoh

Pertimbangkan contoh apa yang Anda berikan. Orangtua adalah pengantar anak-anak menghadapi dunia. Apa yang anak Anda lihat dari Anda sama pentingnya dengan apa yang mereka dengar dari Anda.

Buatlah janji kepada anak yang Anda yakin dapat menepatinya. Hal ini akan membantu membangun dan menjaga kepercayaan antara Anda dan anak.