Sejarah Tielman Brothers: Band Legendaris Asal Indonesia yang Bersinar di Eropa
SEAToday.com, Jakarta - Gerak-gerik Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) membawa pulang pemain keturuan Indonesia dari Belanda membawakan hasil. Timnas Indonesia jadi mampu bersaing dengan raksasa benua Asia. Indonesia pun meraih hasil positif dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dunia sepak bola membuktikan taji dari pemain keturunan. Kondisi itu membuat kita berandai-andai dalam dunia musik melakukan hal yang sama. Indonesia tentunya akan membawa pulang talenta spesial asal Timor dari Belanda: The Tielman Brothers.
Masa penjajahan Belanda memang membawa nestapa kaum bumiputra. Mereka tak pernah merasakan keadilan. Saban hari kaum bumiputra dianggap remeh sebagai warga kelas tiga. Disejajarkan dengan binatang pula.
Mereka takkan bisa diterima dalam pergaulan orang Eropa. Namun, bukan berarti mereka tak dapat mengubah nasib anak keturunannya. Barang siapa yang dapat menikah dengan pria atau wanita Eropa atau Indo Eropa (keturunan) di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda derajatnya akan naik.
Anak-anak mereka akan dipanggil dengan istilah sinyo dan noni. Mereka hidup istimewa. Mereka dapat mengakses pendidikan ala orang Eropa. Mereka dihormati dalam tiap kesempatan. Keistimewaan itu membuat mereka tak mau lagi menggunakan bahasa ibunya: melayu atau bahasa daerah.
Mereka terus bangga dengan jati diri Eropanya. Kadang kala keistimewaan berdarah campur membuat mereka bisa menghina kaum bumiputra. Soekarno pernah merasakannya. Ia pernah dihina habis-habisan oleh keluarga Indo karena berani naksir anak mereka.
"Tuan Hessel berkata lamu? Inlander kotor, seperti kamu. Kenapa kamu berani‐beranian mendekati anakku? Keluar, kamu binatang kotor. Keluar! Dapatkah orang membayangkan betapa aku merasa seperti didera dengan cambuk? Dapatkah kiranya orang percaya, bahwa noda yang dicorengkan di mukaku ini pada satu saat akan pupus sama sekali? Sakitnya adalah sedemikian, sehingga di saat itu aku berpikir, ya Tuhan, aku tak akan dapat melupakan ini,” ujar Soekarno dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (2016).
Keluarga Tielman
Keistimewaan sebagai seorang Indo dirasakan pula oleh Herman Dirk Tielman. Ayahnya memiliki darah sebagai bumiputra asli Bonipoi, Kupang, Timor. Namun, ibunya memiliki darah campur. Keistimewaan itu membuat Herman mudah saja masuk Tentara Kerajaan Hindia Belanda, KNIL.
Kehidupannya sebagai tentara KNIL berlangsung dengan suka cita. Ia pun mempersunting wanita ndo-Jerman, Flora Laurentine Hess. Perkawinan itu menghasilkan empat orang anak. Reginald (Reggy), Ponthon, Andy, Laurance (Lou Lou) dan Janette Loraine.
Herman dan anak-anaknya hidup di Surabaya. Anaknya dibimbing menekuni aktivitas bermusik. Saban hari mereka latihan kala senggang. Namun, kedatangan bala tentara Jepang membuat Kehidupan Herman kian sulit pada 1942.
Herman yang notabene tentara KNIL harus puas dalam tawanan di kamp interniran. Kehidupan di kamp itu jelas seburuk-buruknya hidup. Orang Jepang mengubah narasi hidup Indo yang awalnya serupa orang Eropa berubah jadi setingkat binatang sebagaimana yang dirasa kaum bumiputra terdahulu.
Untungnya anak istri Herman tak merasakan penderitaan yang sama. Mereka bertahan hingga Herman bebas pada 1945. Alias kala Jepang menyerah kepada sekutu. Kebebasan itu jelas membuat kehidupan tak lagi sama. Luka kaum bumiputra akan rasisme dari keluarga Indo terus teringat.
Herman seakan asing di negeri sendiri. Namun, ia punya pelarian yang tepat: musik. Ia dan anak-anak kerap bermusik hingga anak-anaknya membentuk band. The Timor Rhythm Brothers, namanya. Mereka memainkan lagu dari genre apa saja. Jazz masuk, keroncong masuk, country masuk.
Eksistensi mereka di Indonesia tak bertahan lama. Gejolak politik dan sentimen kebencian kepada keluarga Indo terus mengemuka kala Bung Karno mulai melakukan operasi merebut Papua dari tangan Belanda. Kondisi itu membuat rakyat marah dan orang Indo terkena imbasnya dan pindah ke Belanda.
“Sampai akhirnya mereka harus meninggalkan negaranya sendiri untuk hijrah ke Belanda karena status ayahnya yang merupakan bekas tentara KNIL,” ujar Dhahana Adi dalam buku Surabaya Punya Cerita (2014).
Kepindahan itu memang menyakitkan. Namun, kondisi mengharus mereka pindah pada era 1957. Mereka tinggal di Brenda. Belakangan kepindahan itu membuat nama keluarga Tielman justru kian besar.
Mengejar Kesuksesan
Kepindahan mereka ke Belanda membuat bakat musik mereka berkembang pesat. Nama The Timor Rhythm Brothers, kemudian diubah jadi The Four Tielman Brothers. Nama itu kemudian ganti kembali jadi The Tielman Brothers.
Saban hari mereka kerap tampil di kafe setempat. Unjuk kebolehan --aksi memukau dan liar-- itu membuat The Tielman Brothers dikenal membawa genre musik baru Indo-rock dengan balutan rock and roll. Mereka menjelma jadi band rock and roll kesohor pertama di Belanda.
“The Tielman Brothers berasal dari Indonesia, pindah ke Belanda, dan mendapatkan kesuksesan terbesar mereka yang bermain musik kaum kulit hitam ala Amerika Serikat, rock and roll ke kulit putih di Belanda dan Jerman,” ujar George Lipsitz dalam buku American Studies in a Moment of Danger (2001).
Jalan mereka menuju popularitas berlangsung cepat. Mereka berhasil merekam lagu mereka Rock Little Baby of Mine pada 1958. Lagu itu menggemparkan seisi Belanda, kemudian Eropa. Posisi itu membuat lagu The Tielman Brothers diputar di radio.
The Tielman Brothers pun kebanjiran jadwal manggung. Alih-alih hanya manggung di Belanda belaka, mereka juga manggung di negara Eropa lainnya macam Jerman. Orang Eropa pun terpukau dengan penampilan The Tielman Brothers termasuk Paul McCartney (The Beatles) yang belum jadi apa-apa.
“The Tielman Brothers yang kelahiran Timor adalah eksponen pertama dan yang paling masyhur dari sebuah genre yang menggoyang Belanda di akhir 1950an. Musiknya, yang dimainkan olch para pemusik dari yang sebelumnya ialah Hindia Timur Belanda, diilhami musik rock 'n roll dari Amerika Serikat dan musik instrumental The Shadows, The Ventures dan The String-A-Longs,” tegas Rein Spoorman dalam buku Merenungkan Gema: Perjumpaan Musikal Indonesia-Belanda (2016).
Mereka pun terus mengeluarkan lagu hits-hits yang disukai warga Eropa. Record Hop (1959), 18th Century Rock (1960), I Can't Forget You (1961), hingga Tahiti Jungle (1962). Mereka terus saja bermusik sampai lelah.
Puncaknya, ekstensi The Tielman Brothers bawa kebanggaan bagi Indonesia dan Belanda. The Tielman Brothers jadi penanda penting rock and roll masuk Eropa. Kini, lagu mereka telah dinikmati oleh penggemar musik dari berbagai penjuru dunia.
Recommended Article
Lifestyle Update
Five Places to Hunt for Authentic Indonesian Souvenirs
Check out these recommended places to hunt for authentic souvenirs in Indonesia, as quoted from the Ministry of Tourism and Creative Economy website!
The National Museum Exhibits 200 Keris Collections, Celebrating 1...
The event is part of the 19th anniversary of the designation of the Indonesian Keris as a World Cultural Masterpiece by UNESCO, which was announced on November 25, 2005 and then inscribed in UNESCO's Representative List...
Culture Ministry Supports Initiative to Open 17 New Cinemas for...
Minister of Culture Fadli Zon has supported for the launch of 51 new cinemas under the name Sam's Studio, set to begin operations on December 5.
Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...
Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.
Trending Topic
Popular Post
NewJeans Will Debut at Billboard Music Awards 2023
South Korean girl group NewJeans will perform at the 2023 Billboard Music Awards on November 19.
Golden Disc Awards 2024 Will be Held in Jakarta, Here are The Tic...
The 2024 Golden Disc Awards (GDA) will be held at the Jakarta International Stadium (JIS) on January 6.
PARAMABIRA, BINUS University Choir Wins International Competition...
PARAMABIRA secured victory setting the record for the highest score ever recorded in the Sing'N'Pray Kobe competition.
NewJeans Wins Top Global K-pop Artist Award at 2023 Billboard Mus...
NewJeans also won the new Top Global K-pop Artist Award. They won over Stray Kids, TOMORROW X TOGETHER, TWICE, and Jimin of BTS.
NCT 127 Concert Tickets "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY" On Sale S...
K-Pop boy group NCT 127 will hold a concert titled NCT 127 3RD TOUR "NEO CITY: JAKARTA - THE UNITY", which will be held at Indonesia.
Wonderful Indonesia
Plataran Komodo Indonesia Named 'Best for Romance' at 2025 Condé...
Plataran Komodo is the only resort in Indonesia to win the award, beating out countries with the best hospitality industries in the world, such as the Maldives, Thailand, Australia, and Japan.
Top 10 Beaches You Can’t Miss in 2024, Indonesia’s Pink Beach Inc...
Indonesia's Pink Beach, also known as Tangsi Beach, has secured the seventh spot on this list. Its striking pink sand makes it a visually stunning destination and a popular spot for photography.
Nusantara Becomes Tourist Hotspot, Attracting 5,000 Daily Visitor...
The Nusantara Capital Authority (OIKN) has reported that the Nusantara Capital City in East Kalimantan is currently attracting up to 5,000 visitors daily.
National Museum Offers IDR 1,000 Admission on November 10 for Her...
To celebrate the National Heroes Day on Sunday (11/10), the Indonesian Heritage Agency (IHA) is offering free admission for Indonesian veterans and a promo price of IDR 1,000 to visit the National Museum of Indonesia.