Begini Strategi Berhenti Merokok di Bulan Ramadan

Begini Strategi Berhenti Merokok di Bulan Ramadan
Ilustrasi rokok. Foto: Shutterstock

SEAToday.com, Jakarta-Dr.dr. Feni Fitriani Taufik, SpP(K), M.Pd.Ked, Ketua Kelompok Kerja Masalah Rokok Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)  membagikan beberapa siasat untuk berhenti merokok di bulan suci Ramadan.

Melansir ANTARA, ada tiga cara yang bisa dilakukan saat ingin berhenti merokok yaitu berhenti secara total, berhenti lewat penundaan, dan berhenti lewat pengurangan.

Doktor Feni menjelaskan, perokok harus memiliki motivasi diri yang kuat untuk secara total berkomitmen berhenti merokok.

"Motivasi diri itu paling penting dan utama untuk berhenti merokok karena hal tersebut tidak bisa dipaksakan dan tidak bisa dibayar juga. Penting memiliki motivasi kuat dan jadikan itu modal yang utama," kata Doktor Feni dalam webinar yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Berhenti secara total dapat dilakukan ketika perokok sudah benar-benar siap, namun apabila perlu adaptasi, lakukan penundaan dan pengurangan merokok.

Cara penundaan artinya perokok harus membuat dan mengikuti jadwal yang ditentukan. Sedangkan cara pengurangan, mengurangi jumlah rokok setiap hari secara berangsur.

"Misalnya perokok ini punya kebiasaan merokok pertama di jam 7 pagi. Nah di hari percobaan pertama dia mundurkan waktu merokoknya menjadi jam 9 pagi, lalu di hari kedua jadi jam 11 pagi, dan seterusnya sampai di hari ketujuh merokok pertama dan terakhirnya di jam 9 malam, dan di hari kedelapan dia berhenti merokok," dokter Feni menjelaskan.

Selama perokok berproses untuk berhenti ada baiknya tidak mencari alternatif produk yang sejenis dan lebih baik mengalihkan diri melakukan hobi atau berolahraga.

Nah, bulan suci Ramadan sebenarnya sangat bisa menjadi titik balik para perokok. Menahan lapar dan haus saja bisa, apalagi sekedar merokok. Perlahan perokok bisa menyesuaikan jadwal merokoknya. Kalau biasanya setelah buka puasa langsung merokok, coba untuk menundanya hingga selesai tarawih, hingga akhirnya bisa tahan tanpa rokok sama sekali. (HALIMATUN/DKD)