• Sabtu, 27 Juli 2024

Penyebab Rambut Rontok yang Harus Diwaspadai

Penyebab Rambut Rontok yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi rambut menipis akibat rontok berlebih. (Istimewa)

SEAToday.com, Jakarta-Dokter kulit di Fakultas Kedokteran Universitas Miami Miller, Dr. Antonella Tosti menjelaskan, rambut rontok dapat disebabkan oleh telogen effluvium yang berkembang sebagai respons terhadap stres kronis.

Telogen effluvium adalah kondisi ketika rambut rontok secara berlebihan dan tiba-tiba. Kerontokan rambut ini umumnya tidak permanen. Telogen effluvium bisa terjadi akibat perubahan hormon, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Melansir The New York Times, orang dengan rambut rontok karena telogen effluvium akan mengalami kerontokan lebih dari 50-100 helai setiap hari.

“Kerontokan rambut berlebih ini dapat menyebabkan hilangnya sepertiga volume rambut Anda,” ujar Dr. Tosti..

Lebih lanjut Dr. Tosti mengatakan, stres juga dapat menyebabkan kondisi lain yang menyebabkan rambut rontok seperti alopecia areata dan lichen planopilaris.

Alopecia areata adalah penyakit akibat sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan folikel rambut. Sedangkan lichen planopilaris adalah peradangan langka yang menyebabkan jaringan parut pada kulit kepala dan rambut rontok.

Namun,  dokter kulit di Mount Sinai di New York City Dr. Angela Lamb membantah bahwa tidak ada penelitian pasti yang menghubungkan stres dengan kedua kondisi ini.

Dr. Lamb merekomendasikan untuk mengonsumsi multivitamin harian yang mengandung vitamin D dan B12 apabila mengalami kerontokan rambut karena stress. Perlu diperhatikan untuk tidak membeli suplemen yang dijual bebas dengan biotin dosis tinggi.

“Suplemen biotin telah terbukti mengganggu hasil tes hormon tiroid, dan terkadang dapat menyebabkan timbulnya jerawat,” kata Dr. Lamb.

Perawatan ini dapat membantu rambut tumbuh lebih cepat. Namun seringkali, rambut rontok akibat stres akan hilang dan rambut akan tumbuh kembali dengan sendirinya. Jika hal tersebut berlanjut setelah tiga atau empat bulan, segera konsultasikan ke dokter. (HALIMATUN/DKD)

Share
Lifestyle
Indonesia Jadi Negara Pertama yang Bangun Tidur Paling Pagi di Asia

Indonesia Jadi Negara Pertama yang Bangun Tidur Paling Pagi di Asia

Mengenal Work Holiday Visa Dari Kisah Dea, Lulusan UGM yang Memil...

Nama Dea Rachma menjadi pembicaraan setelah tayangannya dalam sebuah podcast mengungkap fakta ia adalah lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2023, dengan nilai cumlaude, dan kini bekerja sebagai cleanin...

The Grammy Museum dan HYBE akan Peluncurkan Pameran Artefak dari...

The Grammy Museum dan HYBE akan meluncurkan pameran artefak dari grup naungan HYBE, seperti BTS, SEVENTEEN, TOMORROW X TOGETHER, dan LE SSERAFIM. Pameran ini akan diadakan di The Grammy Museum dari tanggal 2 Agustus hing...

Miss Universe Singapura Mengizinkan Kaum Ibu, Wanita yang Sudah M...

Berkomitmen untuk menjadi lebih inklusif, Miss Universe Singapura (MUS) membuka kesempatan bagi lebih banyak kontestan untuk mengikuti ajang pencarian bakat tahunan 2024.

Agensi Jennie Mengeluarkan Permintaan Maaf Atas Insiden Vaping di...

Agensi Jennie BLACKPINK menanggapi kontroversi yang terjadi baru-baru ini terkait vaping di dalam ruangan.

BULOG Transformation & Institutional Relations Director
Talkshow with Sonya Mamoriska Mulia Harahap