LIFESTYLE
Asal Usul Kampung Naga, Tetap Menjunjung Tinggi Adat di Era Modern

Seatoday.com, Jakarta Indonesia bukan hanya terkenal dengan kekayaan alam, beragam budaya dari berbagai daerah kerap menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Salah satunya Kampung Naga, kampung adat di Jawa Barat yang memiliki ciri khas unik dan masih memegang adat nenek moyang.
Lalu mengapa dinamakan dengan Kampung Naga? Apakah memang pernah ada naga di kampung tersebut? Berikut asal usul Kampung Naga untuk menambah wawasan SEAtizens!.
Kampung ini berada di desa Neglasari, kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mendengar kata naga sepintas imajinasi kita tertuju pada sosok ular mitos masyarakat Tiongkok. Tidak pula terkait dengan buah Naga. Rupanya nama kampung ini berkaitan dengan letaknya yang berada di bawah atau lembah bukit. Lokasinya berada di Hulu Sungai Ciwulan dan diapit perbukitan dataran tinggi dengan kemiringan 45 derajat.
Kata Naga sendiri berasal dari kata Nagawir atau dina gawir yang berarti kampung yang dikelilingi lembah. Kamu ini memang berada di bagian tebing yang dalam bahasa Sunda biasanya disebut dengan "gawir". Kata dina kerap disingkat menjadi na dalam percakapan sehari-hari. Dari kata Na Gawir perlahan berubah menjadi Naga yang kemudian menjadi nama kampung.
Nama naga sudah disematkan dari generasi sebelumnya. Kampung Nagawir yang kini menjadi Kampung Naga memiliki daya tarik tersendiri meskipun tidak ada naganya. Kampung adat ini memiliki beragam keunikan salah satunya masyarakat yang masih memegang teguh ada tradisi dari nenek moyang mereka.
Tidak ada kejelasan sejarah mengenai kapan dan siapa yang mendirikan kampung budaya ini. Sebagian besar masyarakat di kampung tersebut tidak mengetahui bagaimana asal-usul kampungnya. Hal ini juga berkaitan dengan terbakarnya arsip atau sejarah saat pembakaran oleh organisasi DI/TII Kartosoewiryo pada tahun 1956.
Meskipun masyarakat merasa kehilangan jejak masa lalu, namun mereka meyakini bahwa leluhur mereka berasal dari kerajaan Galunggung bernama Sembah Dalem Eyang atau Eyang Singaparna yang merupakan anak dari Prabu Rajadipuntang, Raja Galunggung ke-7.
Itulah sekilas tentang asal usul kampung Naga. Nilai baik yang bisa didapatkan dari warga Kampung Naga, salah satunya menjaga budaya leluhur namun tetap menghormati jika ada orang asing yang berbeda kebudayaannya. (Rzk)