• Senin, 20 Mei 2024

Kisah Perjuangan Bos Warteg Kharisma Bahari, Sempat Pinjam Modal Sama Mertua

Kisah Perjuangan Bos Warteg Kharisma Bahari, Sempat Pinjam Modal Sama Mertua
Pemilik Warteg Kharisma Bahari (wartegkharismabaharigroup.com)

SEAToday.com, Jakarta – Warteg Kharisma Bahari merupakan salah satu warung makan yang mudah ditemui. Bangunan warteg ini terkenal dengan tempat terlihat bersih, rasa makanan enak, dan tentunya tak kalah penting harga makanan yang terjangkau.

Warteg Kharisma Bahari adalah warteg yang berada di daerah Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, dan beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa. Pemilik usaha warteg ini adalah Sayudi yang pertama kali membuka usaha warteg pada tahun 1996.

Melansir dari Beautynesia, perjuangan yang dialami Sayudi tidak mudah. Mulai dari tak punya modal untuk membuka usaha sampai warteg yang dia dirikan bangkrut. Tapi berkat ketekunan, semangat, dan kesabaran .

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini sebelum membuka usaha warteg, memilih untuk menjadi pedagang asongan di salah satu terminal di Jakarta. Kemudian dia memutuskan untuk membuka usaha warung makan. Tapi punya uang, Sayudi meminta mertuanya agar diberikan modal untuk merintis bisnisnya

Mertua Sayudi tidak memberikannya uang sebagai modal. Namun meminjamkan sertifikat rumah. Sayudi lalu pergi ke bank untuk meminjam uang dengan jaminan sertifikat rumah. Mendapatkan uang dari bank,  Sayudi bisa membuka warteg pertama bernama MM atau Modal Mertua namun tak lama karena bangkrut bersamaan dengan krisis moneter di Indonesa.

Ketekunan Sayudi perlahan membuahkan hasil karena ia kemudian mendirikan warteg Kharisma Bahari. Nama Kharisma Bahari yang dia ambil bukan tanpa alasan. “Kenapa namanya Kharisma karena ingin mengubah image, dulunya kesan warteg kumuh, kalau sekarang berbagai kalangan masuk warteg dan ingin warteg bisa menunjukan kharismanya.

Kalau penggunaan nama Bahari ada hubungannya dengan kota Tegal yang terkenal dengan sebutan kota bahari. “Jadi ada merk warteg dari A sampai Z itu belakangnya ada kata Bahari,” ujar Sayudi. Akhirnya Sayudi menambahkan nama belakang Kharisma sebagai tempat usaha warteg itu.

Saat ini bisnis warteg milik Sayudi sangat besar. Apalagi ia menjalani franchise. Total ada sekitar 800 warteg Kharisma Bahari yang ada di Indonesia. Bukan tak mungkin jumlah tersebut akan bertambah di kemudian hari.

 

 

Share