• Selasa, 21 Januari 2025

Kisah Perjuangan Bos Warteg Kharisma Bahari, Sempat Pinjam Modal Sama Mertua

Kisah Perjuangan Bos Warteg Kharisma Bahari, Sempat Pinjam Modal Sama Mertua
Pemilik Warteg Kharisma Bahari (wartegkharismabaharigroup.com)

SEAToday.com, Jakarta – Warteg Kharisma Bahari merupakan salah satu warung makan yang mudah ditemui. Bangunan warteg ini terkenal dengan tempat terlihat bersih, rasa makanan enak, dan tentunya tak kalah penting harga makanan yang terjangkau.

Warteg Kharisma Bahari adalah warteg yang berada di daerah Jabodetabek, Yogyakarta, Jawa Timur, dan beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa. Pemilik usaha warteg ini adalah Sayudi yang pertama kali membuka usaha warteg pada tahun 1996.

Melansir dari Beautynesia, perjuangan yang dialami Sayudi tidak mudah. Mulai dari tak punya modal untuk membuka usaha sampai warteg yang dia dirikan bangkrut. Tapi berkat ketekunan, semangat, dan kesabaran .

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini sebelum membuka usaha warteg, memilih untuk menjadi pedagang asongan di salah satu terminal di Jakarta. Kemudian dia memutuskan untuk membuka usaha warung makan. Tapi punya uang, Sayudi meminta mertuanya agar diberikan modal untuk merintis bisnisnya

Mertua Sayudi tidak memberikannya uang sebagai modal. Namun meminjamkan sertifikat rumah. Sayudi lalu pergi ke bank untuk meminjam uang dengan jaminan sertifikat rumah. Mendapatkan uang dari bank,  Sayudi bisa membuka warteg pertama bernama MM atau Modal Mertua namun tak lama karena bangkrut bersamaan dengan krisis moneter di Indonesa.

Ketekunan Sayudi perlahan membuahkan hasil karena ia kemudian mendirikan warteg Kharisma Bahari. Nama Kharisma Bahari yang dia ambil bukan tanpa alasan. “Kenapa namanya Kharisma karena ingin mengubah image, dulunya kesan warteg kumuh, kalau sekarang berbagai kalangan masuk warteg dan ingin warteg bisa menunjukan kharismanya.

Kalau penggunaan nama Bahari ada hubungannya dengan kota Tegal yang terkenal dengan sebutan kota bahari. “Jadi ada merk warteg dari A sampai Z itu belakangnya ada kata Bahari,” ujar Sayudi. Akhirnya Sayudi menambahkan nama belakang Kharisma sebagai tempat usaha warteg itu.

Saat ini bisnis warteg milik Sayudi sangat besar. Apalagi ia menjalani franchise. Total ada sekitar 800 warteg Kharisma Bahari yang ada di Indonesia. Bukan tak mungkin jumlah tersebut akan bertambah di kemudian hari.

 

 

Share
Trending Topik
Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...

popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.

Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia

Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.