LIFESTYLE
Kata MUI Usai Bertemu Produser Film Kiblat, Lengkap dengan Poin-poin yang Disepakati

SEAToday.com, Jakarta – Produser film Kiblat Agung Saputra dan beberapa perwakilan dari rumah produksi Leo Pictures mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan diterima Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah K.H.Muhammad Cholil Nafis. Mereka datang untuk berkonsultasi sekaligus meminta maaf atas kegaduhan film Kiblat.
Cholil Nafis lewat unggahan di Instagram pribadinya mengatakan jika produser film menceritakan isi film, proses pemilihan judul, dan poster. “Termasuk soal penyebab adanya kontroversi di masyarakat tentang judul film dan posternya,” tulis Cholil.
Kepada Cholil, produser film ingin menyelesaikan polemik di masyarakat dan meminta maaf atas kegaduhan yang sudah mereka lakukan.Beberapa hal akhirnya disepakati oleh pihak MUI dan film Kiblat, pertama MUI meminta agar pihak film Kiblat meminta maaf dan menyiarkannya ke publik.
Kedua, MUI meminta agar judul film dan poster film diubah. “Sedangkan isinya film tentu diserahkan kepada Lembaga Sensor Film (LSF) untuk menilai atau meloloskannya. Usulan itu diterima oleh semua tim produser. Lalu ditandatangani surat permohonan maaf dan berjanji mengubah judul film dan posternya,” tulis Cholil.
Akhirnya permasalahan film Kiblat yang memantik kontroversi di kalangan masyarakat khususnya umat Muslim sudah berakhir. “Walhamdulillah telah disepakati penyelesaian masalah dengan meminta maaf, mengubah judul film dan posternya. Mudah-mudaha bisa menghakhiri kontroversi dan kreasi anak bangsa tetap jalan pada koridornya,” tambah Cholil.
Beberapa waktu lalu setelah poster film Kiblat dirilis, Cholil meminta agar film horor itu tidak tayang di bioskop karena menyinggung ajaran Islam. “Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi klo menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton,” tulis Cholil di Instagram.
Cholil belum menonton film Kiblat. Namun melihat dari poster film sangat membahayakan karena bisa dianggap sebagai upaya kampanye hitam terdapat ajaran agama Islam. “Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka2 arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang2 shalat. Klo ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” tulisnya lagi.
Selain Cholil, Ustaz Adi Hidayat juga ikut berkomentar soal film Kiblat. “Tidak dilarang membuat konten sinetron, film, sepanjang punya nilai kebaikan untuk masyarakat sekitar, yang penting mendidik dan mengantarkan pada kemuliaan,” tutur Ustaz Adi dalam video yang dilansir dari akun TikTok @hamballah2305202.
Setelah pertemuan itu rumah produksi Leo Pictures sangat serius untuk melakukan perubahan dalam judul dan poster film. Bahkan akun Instagram film Kiblat kini sudah menghilang terkait perubahan judul film.