SEAToday.com, Jakarta – Saat ini tidak sedikit pegawai yang bekerja dengan gaji UMR atau Upah Minimum Regional. UMR adalah standar penghasilan yang besarannya sudah ditetapkan pemerintah untuk setiap wilayah Indonesia.

Meski gaji UMR kadang dianggap pas-pasan namun bagi orang yang bisa mengatur keuangan dengan baik, pendapatan UMR dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan selama satu bulan. Lalu bagaimana tips bijak dalam mengatur keuangan untuk pegawai yang bergaji UMR?

1. Merencanakan Anggaran Bulanan

Cara pertama adalah menyusun anggaran bulanan. Anggaran ini adalah pos-pos pengeluaran apa saja yang masuk dalam kebutuhan pokok seperti makanan, transportasi, uang bensin kendaraan, uang listrik, atau sewa rumah harus diprioritaskan dulu.

Saat membuat anggaran usahakan dimasukkan berapa budget dari masing-masing pos dan disesuaikan dengan besaran pendapatan UMR tiap bulan. Jangan sekali-sekali membuat anggaran yang lebih besar dari pemasukan.

2. Pola Hidup Hemat

Anggapan hemat pangkal kaya bisa dipakai bagi pegawai bergaji UMR. Salah satunya adalah membawa bekal makan dan minum setiap hari. Sudah pasti membawa bekal lebih murah dibandingkan harus jajan di luar.

Pola hidup hemat lainnya misalnya mengurangi menggunakan transportasi online yang kadang mempunya tarif yang mahal. Gunakan transportasi lain misalnya memakai sepeda motor yang terbilang cukup murah.

3. Menabung

Usahakan dalam sebulan ada uang yang disimpan untuk ditabung. Walaupun sulit mulailah rutin menabung. Uang untuk menabung bisa 10 % - 20 % dari gaji bulanan. Walaupun jumlahnya kecil namun tabungan akan berjumlah besar jika konsisten.

4. Cari Tambahan Penghasilan

Mungkin mencari tambahan penghasilan bisa jadi alternatif untuk menambah penghasilan. Lakukan pekerjaan di luar jam kerja sebagai pegawai sesuai dengan keahlian atau hobi, hingga menawarkan jasa, misalnya menjadi freelance, fotografer, hingga menjual makanan.

5. Ikut Program Pemerintah

Saat ini pemerintah memiliki program yang membantu orang-orang bergaji UMR misalnya mendaftarkan diri di subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini cocok bagi pegawai yang berencana untuk membeli rumah namun harganya lebih murah.