SEAToday.com, Jakarta – Musisi Virgoun kembali jadi pemberitaan. Pria berdarah Batak ini diduga konsumsi narkoba. Virgoun diamankan pihak berwajib dan kabarnya masih menjalani pemeriksaan di Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.

Beberapa tahun terakhir Virgoun menjadi perbincangan publik. Bermula dari kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukannya dengan wanita lain. Inara Rusli yang saat itu masih menjadi istri Virgoun memviralkan ke sosial media.

Sejak isu perselingkuhan Virgoun ramai jadi santapan netizen, rumah tangga Virgoun dengan Inara pun berada di ujung tanduk. Virgoun dan Inara akhirnya menjalani proses persidangan yang cukup panjang di Pengadilan Agama Jakarta Barat. Tepat pada bulan November 2023 pasangan yang menikah pada tahun 2014 silam ini resmi bercerai.

Setelah bercerai Virgoun diharuskan memberikan nafkah untuk ketiga anak-anaknya yang hak asuhnya didapatkan oleh Inara. Kemudian Virgoun juga harus memberikan pembagian royalti lagu kepada Inara dan anak-anaknya terkait lagu-lagu yang dinyanyikan Virgoun saat tampil off air maupun on air.

Lagu-lagu itu antara lain “Surat Cinta Untuk Starla”, “Bukti”, “Selamat (Selamat Tinggal)”, dan “Orang yang Sama”. Pembagian royalti tersebut didasari karena lagu-lagu ciptaan Virgoun tersebut terinspirasi dari Inara dan ketiga anak-anaknya ketika keluarga mereka masih harmonis.

Meskipun tidak mendapatkan hak asuh anak dan harus memberikan nafkah dan royalti, Virgoun mendapat kebebasan untuk bisa bertemu dengan anak-anak kapan pun dan tak akan dilarang oleh Inara.

Terkait kasus dugaan narkoba yang menjerat Virgoun belum diketahui apa alasan sang musisi memakai narkoba. Apakah karena masalah hidup yang cukup berat atau ada faktor lain. Pihak berwajib sejauh ini masih terus mendalami keterlibatan Virgoun dengan barang haram tersebut.

Sampai berita ini ditulis pihak berwajib baru membenarkan jika publik figur yang diamankan polisi karena kasus dugaan narkoba adalah Virgoun atau pria inisial V. “Benar (Virgoun),” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol. M Syahduddi kepada wartawan di Jakarta.