Viral Sopir Taksi Bantu Teman Kena Angin Duduk, Ini Gejala yang Harus Diketahui

Viral Sopir Taksi Bantu Teman Kena Angin Duduk, Ini Gejala yang Harus Diketahui
Gejala penyakit angin duduk yang sedang viral (Foto: RSUD Gambiran Kota Kediri)

SEAToday.com, Jakarta – Media sosial baru-baru ini dihebohkan oleh video seorang sopir taksi yang membantu temannya diduga terserang angin duduk. Sang sopir berusaha menenangkan rekannya itu dengan sambil mengerok atau memberikan kerokan kepada temannya. Lalu apa sebenarnya angin duduk tersebut?

Angin duduk atau disebut angina adalah penyakit karena gangguan pasokan oksigen dari darah ke otot jantung. Biasanya yang gejala dirasakan orang terkena angin duduk adalah nyeri bagian dada, mual, tubuh merasa lemas, dan gelisah.

Pasokan darah ke bagian otot jantung terganggu karena muncul penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angin duduk bisa menyerang siapa saja dan dimana saja, serta kapan saja.

Beberapa faktor memicu terjadinya angin duduk seperti kolesterol yang tinggi, penyakit diabetes, hipertensi atau darah tinggi, stres, obesitas, hingga perokok. Orang yang memiliki gangguan sakit jantung juga harus waspada. Angin duduk terdiri dari beberapa jenis.

Pertama, Angina Stabil. Penyebabnya karena aktivitas fisik seperti olahraga. Organ jantung saat olahraga membutuhkan banyak pasokan oksigen dari aliran darah namun kebutuhan itu tak bisa tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pembuluh coroner dan angin duduk bisa terjadi.

Kedua, Angina Tidak Stabil adalah angina duduk akibat timbunan lemak dan pembekuan darah bisa mempengaruhi aliran darah menuju jantung. Walaupun pengidap jantung sudah rutin minum obat tetap nyeri pada bagian dada karena angin duduk bisa membahayakannya.

Ketiga, Angina Varian dimana penyempitan arteri jantung akibat spasme atau kelakuan pembuliuh darah. Jenis angin duduk ini bisa menyerang orang yang tengah tertidur atau istirahat.

Pertolongan pertama yang dilakukan untuk penderita penyakit angin duduk adalah dengan berhenti beraktivitas dan istirahat dengan cukup, menggunakan obat-obatan, hingga segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.