SEAToday.com, Padang – Nasi Padang merupakan kuliner yang berasal dari Sumatera Barat. Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki rumah makan yang menjual nasi Padang. Nasi Padang memiliki ciri khas yakni menjual makanan dengan porsi yang banyak untuk pembeli yang beli dalam bentuk bungkus atau tidak makan di tempat.

Coba perhatikan dari takaran nasi dan sayuran hingga kuah yang lebih banyak dibandingkan ketika makan di tempat. Misalnya jika makan di tempat hanya satu centong nasi, maka jika nasi padang dibungkus bisa mencapai dua kali bahkan dua setengah centong nasi.

Ternyata sejak dulu penjual nasi Padang memang memliki kebiasaan memberikan porsi banyak nasi Padang kepada pembeli. Jadi jika memang sudah jadi kebiasaan sepertinya memang itu akan dilakukan turun-temurun sampai sekarang.

Penjual nasi Padang menduga bahwa pembeli membeli nasi Padang dibungkus, saat makan di rumah tidak akan makan sendiri karena akan makan bersama anggota keluarganya yang lain. Maka porsi yang diberikan lebih banyak untuk beberapa orang.

Penjual nasi Padang percaya jika pembeli makan nasi dan satu lauk seperti ayam atau rendang tak cukup atau tak kenyang. Makanya mereka menambahkan kuah sayur nangka yang banyak lengkap dengan daun singkong rebus dan sambal yang banyak untuk pembeli yang membeli nasi Padang dibungkus.

Ada juga yang menyebut bahwa makan nasi Padang dibungkus membuat penjual tak perlu mencuci piring. Maka sebagai bentuk rasa terima kasih maka penjual menambahkan banyak nasi dan lauk saat pembeli membeli dalam bentuk bungkus.

Tak semua rumah makan nasi Padang memiliki rasa yang enak. Kabarnya ada beberapa ciri rumah makan yang memiliki rasa makanan enak. Biasanya warung makan menjual menu yang unik dan sulit dimasak seperti gulai iso, tambusu, gajebo, gulai cumi, telur ikan, limpa, otak,hingga paru.

Rumah makan nasi Padang yang makanannya enak biasanya akan membungkus nasi padang dengan daun pisang dulu sebelum dibungkus dengan kertas coklat. Rasa nasi dan lauk tercampur dengan aroma daun pisang dijamin menggoyang lidah.