Bolehkah Anak Minum Teh? Cek Dulu Aturannya

Bolehkah Anak Minum Teh? Cek Dulu Aturannya
5 Jenis Teh yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta – Menjamurnya minuman teh kemasan kotak atau botol/cup plastik membuat anak-anak sering meminum teh. Bagaimana aturan memberikan minum teh kepada anak? Apakah teh berbahaya bagi anak?

Melansir dari kanal YouTube Anak Sehat dan Berkualitas, seorang dokter anak dr.Rony Tamba, SpA,MSi, Med menjelaskan anak-anak di Indonesia banyak minum teh karena teh adalah jenis minuman favorit selain air putih dan kopi.

Meskipun masih dalam tahap penelitian, teh dianggap bisa mencegah penyakit kanker, diabetes dan jantung bagi orang dewasa. Lalu bagaimana dengan anak? Menurut dr.Rony teh mengandung stimulan yang membuat anak menjadi lebih aktif. “Kalau anak mau tidur jangan diberikan teh, nanti malah jadi susah tidur,” kata dr.Rony.

Di dalam teh mengandung diuretik yang membuat anak bisa sering buang air kecil. Jika terlalu sering minum teh maka memicu anak sering buang air kecil dan bisa menganggu aktivitasnya, misalnya saat di sekolah akan sering ke toilet.

Menurut dr.Rony, teh tidak memiliki kandungan gizi. Teh tidak mengandung nutrisi, protein, lemak, hanya sedikit mineral. Meskipun tidak dilarang namun disarankan anak yang berusia di bawah lima tahun untuk tidak konsumsi tehkarena tak mengandung zat gizi. Sementara anak sangat membutuhkan zat gizi dalam usia balita seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

Teh kemasan apabila diminum bisa membahayakan kesehatan anak karena memicu muncul penyakit diabetes dan obesitas.“Satu teh kemasan di botol atau di kotak mengandung 20 gram sementara WHO mengatakan penambahan gula itu hanya maksimal 10 persen dari kebutuhan kalori dan bisa menumpul kadar gula dalam tubuh anak,” tegas dr.Rony.

Yang harus diperhatikan jika teh bisa mencegah penyerapan zat besi. Banyak anak yang mungkin saat makan dibarengi dengan minum teh. Nikmat memang tapi hal itu bisa terhambatnya penyerapan zat besi dari makanan ke dalam tubuh.

Ukuran lambung anak yang masih kecil membuat orangtua harus selektif dalam memberikan cairan yang tak diperlukan. Bayi berumur 0-6 bulan hanya diberikan ASI  saja, usia 6 bulan ke atas diberikan ASI dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang mengandung zat gizi. Jadi disarankan anak tidak minum teh karena tak memiliki kandungan gizi.