Hati-Hati! Ini Dampak Buruk Jika Terlalu Sering Menggaruk Kulit Gatal

Hati-Hati! Ini Dampak Buruk Jika Terlalu Sering Menggaruk Kulit Gatal
Punya ‘Kulit Ayam’ ? Ini Produk Yang Disarankan Ahli (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Menggaruk kulit yang gatal memang terasa melegakan, tetapi kebiasaan ini bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan kulit.

Para peneliti menemukan bahwa meskipun menggaruk dapat membantu melawan infeksi bakteri, hal ini juga dapat memperburuk peradangan dan pembengkakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana kebiasaan ini dapat mempengaruhi kondisi kulit dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science meneliti efek menggaruk pada kulit tikus dengan dermatitis kontak alergi, sejenis eksim. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang dibiarkan menggaruk mengalami pembengkakan parah dan peningkatan sel imun yang disebut neutrofil.

Peneliti menjelaskan bahwa saat seseorang menggaruk kulit, saraf perasa nyeri melepaskan zat kimia bernama substansi P. Zat ini kemudian mengaktifkan sel mast, yaitu sel imun yang berperan dalam peradangan dan gatal. Aktivasi sel mast ini tidak hanya meningkatkan rasa gatal, tetapi juga menyebabkan peradangan semakin parah, sehingga kulit bisa menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami luka.

Meskipun menggaruk memiliki efek negatif, penelitian juga menemukan bahwa kebiasaan ini dapat membantu mengurangi jumlah bakteri Staphylococcus aureus pada kulit. Bakteri ini merupakan salah satu penyebab umum infeksi kulit. Namun, manfaat tersebut tidak serta-merta menjadikan menggaruk sebagai kebiasaan yang baik

Oleh karena itu, daripada menggaruk kulit yang gatal, lebih baik mencari solusi lain seperti mengoleskan krim anti-gatal atau menggunakan kompres dingin. Jika gatal berlangsung dalam waktu lama atau disertai peradangan parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. 

Penulis: Rafi Oktaviandi Akbar