SEAToday.com, Jakarta - Kaki datar atau disebut juga dengan flat foot umumnya kondisi telapak kaki tidak memiliki lengkungan. Biasanya telapak kaki yang datar dianggap normal untuk bayi dan anak-anak 3-6 tahun.

Pengidap kaki datar pada anak-anak masih bisa membentuk lengkungan normal dengan sendirinya. Semakin dewasa, tendon atau jaringan yang berfungsi sebagai penahan persendian kaki akan mulai membentuk lengkungan kaki yang normal.

Melansir Halodoc, jika kondisi kaki datar tidak berubah hingga dewasa maka dampak terhadap pengidapnya adalah lebih cepat lelah dan tersandung saat berjalan. 

Tetapi kondisi ini tidak termasuk berbahaya selama tidak menunjukkan efek lain terhadap kehidupan sehari-hari. Kondisi yang dapat memicu gejala pada kaki datar, diantaranya:

1. Radang sendi pada remaja
2. Cerebral palsy atau gangguan yang menyebabkan kelainan pada otot, koordinasi, dan gerak tubuh
3. Kelainan bawaan yang berpengaruh ke sistem saraf
4. Kelainan yang terjadi pada jaringan ikat
5. Kelainan pada anatomi (koalisi tarsal, kerusakan pada otot dan ligamen, dsb)

Meskipun tidak membahayakan, kaki datar dapat menjadi kondisi serius bila tidak terjadi perubahan dan terus berlanjut serta memiliki hubungan dengan rasa sakit maupun cacat. 

Melansir Siloam Hospitals, tindakan yang dapat dilakukan jika kaki datar mengganggu aktivitas sehari-hari maka dapat menjalani fisioterapi untuk meregangkan dan menguatkan otot kaki. 

Tindakan operasi juga dapat dijadikan opsi untuk membentuk lengkungan pada telapak kaki, memperbaiki tendon, serta menggabungkan tulang dan sendi.

Penulis: Annisa Salsabilla