• Senin, 23 September 2024

Ketahui Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya

Ketahui Penyebab Bau Mulut dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi bau mulut (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Sering kali bau mulut menjadi salah satu hal yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi jika aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan berbicara pada banyak orang. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut juga dengan halitosis. 

Sejumlah orang juga kerap menggunakan produk pembersih mulut dalam bentuk cairan hingga mengunyah permen karet untuk menghilangkan halitosis. Namun, hal-hal tersebut hanya berdampak sementara sedangkan halitosis akan tetap bertahan.

Simak ulasan mengenai penyebab dan cara mengatasi halitosis dibawah ini.

Halitosis dapat terjadi akibat pola makan yang kurang baik. Makanan yang dimaksud adalah makanan yang rendah karbohidrat, biasanya terjadi saat seseorang sedang mengurangi konsumsi karbohidrat.

Akibat sedikitnya karbohidrat yang dapat dibakar, maka tubuh akan membakar lemak dan proses inilah yang dapat menimbulkan aroma napas yang asam dari mulut.

Selanjutnya adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi. Makanan dengan bau yang kuat atau menyengat dapat mempengaruhi bau mulut seseorang. Adapun contoh makanannya adalah buah durian, petai, jengkol, keju, makanan pedas, hingga bawang-bawangan.

Untuk minuman sendiri, konsumsi air putih yang sedikit dapat mempengaruhi bau mulut akibat kurangnya produksi air liur yang selanjutnya mengganggu proses membersihkan mulut dari bakteri dan sisa-sisa makan karena mulut yang kering.

Selain alasan di atas, halitosis juga dapat menyerang karena kondisi kesehatan tertentu. Contoh paling umumnya adalah saat seseorang memiliki riwayat asam lambung atau radang amandel.

Lebih lanjut sinusitis, hingga gangguan hati ataupun ginjal serta diabetes juga dapat mempengaruhi bau mulut.

Cara mengatasinya cukup mudah untuk dilakukan, diantaranya adalah menghindari konsumsi makanan dengan bau yang menyengat, konsisten minum air putih dalam jumlah yang dianjurkan, memperbaiki pola makan kurang sehat, menggunakan obat kumur, hingga flossing gigi (membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang khusus). 

Selain itu, pergi ke dokter gigi enam bulan sekali juga bisa menjadi opsi yang baik.Pada kasus yang lebih serius, penyebab dan solusi dapat lebih lanjut dikonsultasikan kepada dokter yang kompeten. 

Penulis: Kalila Untsa

Share
Lifestyle
Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Pendaki Gunung Fuji Musim Panas ini Menurun Setelah Diberlakukan Biaya Masuk

Penyanyi Era 90-an Puput Novel Meninggal Dunia di Usia 50 Tahun

Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Artis yang populer di tahun 90-an, Puput Novel, tutup usia pada Minggu sore (8/9) di RS MMC Kuningan.

Aktris Drama Korea, Jo Bo Ah akan Menikah pada Bulan Oktober ini!

Aktis cantik Jo Bo Ah dikabarkan akan menikah dengan kekasihnya yang bukan dari kalangan selebriti

Makna Mendalam Lagu Wake Me Up When September Ends dari Green Day

Setiap kali September tiba, "Wake Me Up When September Ends" menjadi salah satu lagu ikonik di bulan ini. Lagu ini merupakan karya hits milik band punk rock asal Amerika Serikat, Green Day.

Rossa Ajak Ariel NOAH Remake Lagu Nada-Nada Cinta, Ini Alasannya

Tahun ini, Rossa meirilis ulang lagu ini dengan duet Bersama Ariel NOA untuk soundtrack film dokumenternya: All Access To Rossa 25 Shining Years yang dirilis 1 Agustus 2024 lalu.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.