SEAToday.com, Jakarta - Cotton bud masih sering sekali digunakan oleh banyak orang untuk membersihkan telinga. Padahal, cotton bud malah lebih berisiko mendorong kotoran lebih masuk kedalam telinga.

Kotoran telinga atau serumen merupakan gumpalan lunak yang biasanya berwarna kekuningan yang dihasilkan secara alami oleh kelenjar minyak di telinga. Tekstur dari serumen juga berbeda yaitu ada yang padat, lunak hingga cair.

Melansir Siloam Hospitals, telinga sebenarnya memiliki mekanismenya sendiri untuk mengeluarkan kotoran di dalamnya. Bisa terjadi karena pergerakan otot wajah yang perlahan akan mendorong serumen keluar.

Oleh karena itu, jika tetap ingin membersihkan telinga dapat menggunakan cara yang lebih direkomendasikan oleh dokter, yaitu dengan:

Gunakan kapas/tisu untuk membersihkan sekitar liang luar telinga

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa serumen dapat keluar dengan sendirinya, maka cara ini baik untuk dilakukan.

Gunakan obat tetes telinga

Penggunaannya dapat membantu melunakkan gumpalan kotoran sehingga akan lebih mudah dikeluarkan. Bagi yang sedang mengalami infeksi atau pernah menjalani operasi bagian telinga dapat berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan metode ini.

Gunakan minyak zaitun

Cara penggunaannya masih sama dengan obat tetes telinga. Tetapi, cara ini memerlukan waktu lebih lama untuk melunakkan serumen. Keunggulan dari minyak zaitun ini yaitu jarang menyebabkan alergi atau iritasi sehingga lebih aman digunakan.

Periksa dan Bersihkan ke dokter THT

Cara ini paling efektif dan terjamin karena dokter THT akan memeriksa telinga sehingga nantinya akan mendapat perawatan telinga secara profesional.

Dokter akan menggunakan alat sedot khusus (suction) untuk mengeluarkan kotoran telinga. Jangka waktu ideal untuk melakukan pemeriksaan adalah enam bulan sekali.

Adapun jika kotoran telinga sudah menumpuk dan terasa tidak nyaman, maka kondisi ini perlu ditangani dengan cepat.

Karena jika tidak maka berisiko akan menyebabkan gangguan pada telinga seperti nyeri, gangguan pendengaran, gatal dan berdenging, infeksi, dan gendang telinga berlubang hingga pecah.