Kasus Perundungan Anak, Psikolog Klinis: Hindari Pengasuhan Bergaya Otoriter

Kasus Perundungan Anak, Psikolog Klinis: Hindari Pengasuhan Bergaya Otoriter
Pangeran William memeluk anak-anaknya. (Instagram/@princeandprincessofwales)

SEAToday.com, Jakarta - Psikolog Klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologis Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyampaikan beberapa upaya yang harus dilakukan para orang tua jika anak menjadi pelaku perundungan.

Menurut Vera, anak yang terlibat sebagai pelaku perundungan maka sebagai orangtua harus segera menindaklanjuti melalui penanganan yang tepat salah satunya mengubah pola asuh anak demi menciptakan perubahan yang positif bagi mereka.

“Hindari pengasuhan bergaya otoriter atau yang menggunakan kekerasan, hilangkan cara kekerasan di rumah termasuk dalam hubungan antar ayah dan ibu,” ujar Vera saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis (19/9).

Vera juga menyampaikan bahwa pola asuh tersebut dapat berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku sang anak. Salah satunya yaitu mengajarkan kepada mereka untuk dapat mengontrol emosi dengan cara yang tepat sehingga dapat mencegah perilaku sang anak sebagai pelaku perundungan.

"Mengajarkan anak untuk mengelola emosi memiliki hubungan yang erat dengan pencegahan perilaku perundungan. Anak yang diajarkan untuk mengenali dan memahami emosi mereka cenderung lebih mampu mengidentifikasi perasaan marah atau frustrasi, sehingga mereka dapat mengelola reaksi mereka dengan lebih baik," katanya.

Vera menilai bahwa mengajarkan anak dalam mengontrol emosinya juga merupakan cara yang sangat tepat sebab dapat membantu anak untuk memahami perasaan orang lain. Anak akan lebih empatik dan bersikap suportif tanpa harus menyakiti orang lain.

“Ajarkan dan contohkan bagaimana menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, kembangkan empati anak sejak dini dengan memperlakukan anak secara empatik pula,” kata Vera.

Sementara, jika anak terungkap menjadi pelaku perundungan maka orang tua wajib untuk memberikan konsekuensi dari perbuatannya. Vera menyarankan kepada orang tua yang mengharuskan anak untuk meminta maaf pada korbannya agar mereka dapat menyadari bahwa perbuatannya tersebut sangatlah salah.

Tak hanya itu, Vera juga menyarankan orang tua untuk melibatkan bantuan profesional seperti psikolog anak untuk mengatasi masalah tersebut.

“Segera mungkin (konsultasi ke psikolog) setelah ketahuan menjadi pelaku (perundungan) agar dapat diketahui akar masalahnya mengapa dia jadi pelaku, dan dapat diketahui bagaimana solusi penanganannya,” jelas Vera.

“Jika ada konsekuensi dari sekolah atau sudah masuk ke ranah hukum, dampingi anak menjalani konsekuensinya,” tambahnya.

Penulis: Hepy Marshanda