• Minggu, 24 November 2024

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050

Penyakit Miopia Diperkirakan Melonjak Pesat Hingga 40% Pada Tahun 2050
Ilustrasi mata bintitan. (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Penyakit miopia atau rabun jauh dapat mempengaruhi lebih dari sepertiga anak-anak di seluruh dunia, bahkan diperkirakan akan melonjak hingga 40% pada tahun 2050. 

Hal itu berhasil ditemukan oleh sebuah studi baru yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology, yang melihat kejadian miopia secara global telah meningkat secara signifikan dalam 30 tahun terakhir, meningkat dari 24% pada tahun 1990 menjadi hampir 36% pada tahun 2023. Penyakit tersebut diperkirakan akan mencapai 39,80% melebihi 740 juta kasus di tahun 2050.

Temuan studi tersebut didasarkan pada analisis dari 276 studi yang melibatkan lebih dari 5,4 juta anak dan remaja di 50 negara di enam benua.

Di sisi lain, miopi sendiri merupakan sebuah kondisi mata yang menyebabkan benda-benda jauh terlihat kabur. Sementara, para peneliti percaya bahwa salah satu alasan yang mungkin untuk peningkatan rabun jauh adalah berkurangnya aktivitas di luar ruangan dan peningkatan waktu di depan layar, terutama yang disebabkan dari hadirnya kelas online selama pandemi.

"Miopia telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama saat ini, dengan bukti yang mencolok untuk peningkatan prevalensi yang cepat, terutama untuk negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Cina, dan Taiwan," tulis para peneliti.

Di Asia Tenggara, Jepang memiliki prevalensi miopia tertinggi yaitu sebesar 86% yang diikuti Korea Selatan sebesar 74%. Para peneliti mempercayai kemungkinan hal tersebut yang disebabkan oleh anak-anak di wilayah ini yang memulai pendidikan formal sejak usia 2 atau 3 tahun.

Sementara, pada beberapa negara berkembang bahkan terbelakang lainnya melaporkan prevalensi miopia yang juga lebih tinggi yaitu 31,89%, dibandingkan dengan 23,81% di beberapa negara maju.

"Populasi Afrika menunjukkan prevalensi miopia yang lebih rendah, kemungkinan disebabkan oleh tingkat melek huruf yang lebih rendah dan penundaan inisiasi pendidikan formal, yang biasanya terjadi pada usia 6 hingga 8 tahun untuk sebagian besar anak-anak," demikian rilis berita tersebut.

Adanya studi ini berhasil ditemukan bahwa anak perempuan lebih rentan terhadap rabun jauh dibandingkan anak laki-laki, dan prevalensinya juga lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan.

Penulis: Hepy Marshanda

Adanya temuan ini memberikan suatu hal yang mengkhawatirkan, dan membuat para peneliti memberi rekomendasi kepada anak-anak untuk membiasakan diri dalam melakukan tindakan perlindungan mata secara teratur.

Mereka juga mendorong untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas fisik sambil mengurangi aktivitas non-aktif seperti menonton televisi, bermain video game, dan berselancar di internet yang dapat memicu meningkatnya penyakit miopia tersebut.

"Mengingat meningkatnya prevalensi miopia pada anak usia sekolah, departemen administrasi kesehatan pemerintah harus menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi beban pekerjaan rumah yang berlebihan dan bimbingan belajar di luar sekolah pada siswa muda. Selain itu, disarankan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan miopia, melakukan pemeriksaan fisik secara teratur, dan mempromosikan deteksi dini dan pengobatan," tulis para peneliti.

Share
Lifestyle
5 Wisata Museum di Jogja, dari Seni hingga Edukasi

5 Wisata Museum di Jogja, dari Seni hingga Edukasi

Pilkada Jakarta 2024, Ancol Berikan Potongan Harga Masuk Rekreasi

Dalam memeriahkan Pilkada Jakarta 2024, Ancol Taman Impian memberikan potongan harga sebesar 40 persen untuk tiket di unit rekreasi.

Putri Ariani Rilis Album Perdana Evolve di Amerika

Penyanyi Putri Ariani resmi merilis album perdananya bertajuk “Evolve”pada Jumat (22/11/2024).

Cepat Habis, Ini Tips Dapat Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru

Simak tips yang bisa dilakukan agar bisa mendapat tiket kereta api saat musim libur Nataru.

Deretan Film Indonesia Terbaru Mulai Tayang hingga Akhir November...

Berikut deretan film Indonesia terbaru mulai tayang hingga Akhir November 2024.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...

popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.

Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia

Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.

Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...

Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.

LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1