• Minggu, 24 November 2024

7 Kota di Indonesia yang Punya Julukan Sendiri, Unik dan Sarat Makna

7 Kota di Indonesia yang Punya Julukan Sendiri, Unik dan Sarat Makna
Tugu Khatulistiwa. Pontianak dijuluki sebagai Kota Khatulistiwa. (dok: Indonesia Kaya)

SEAToday.com, Jakarta - Indonesia memiliki 98 kota yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan provinsi dengan kota terbanyak.

Setiap kota di Indonesia ini memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Ciri khas ini pun tergambarkan melalui julukan dari kota tersebut.

Julukan ini tidak hanya sekadar nama panggilan, tetapi juga melambangkan makna, sejarah, budaya, atau kekayaan alam yang dimiliki kota itu sendiri.

Julukan tersebut menjadi identitas sekaligus nama lain dari kota yang populer di kalangan umum. Lantas, apa saja julukan dari setiap kota di Indonesia.

Berikut beberapa julukan kota di Indonesia yang unik dan sarat akan makna.

1. Medan

Medan, salah satu kota terbesar di Sumatera yang dikenal dengan julukan "Kota Melayu Deli”.

Nama ini mencerminkan keberagaman budaya dan etnis kota Medan yang kaya, serta kentalnya pengaruh budaya Melayu di daerah ini, pada Kesultanan Deli yang berkuasa sejak Perang Dunia II.

Zaman dahulu, Medan merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Deli. Sekarang, Istana Maimun milik Kesultanan Deli menjadi destinasi wisata terpopuler di Ibu Kota Sumatera Utara ini.

2. Makassar

Julukan "Kota Daeng" untuk Makassar berasal dari panggilan "Daeng" yang merupakan panggilan khas masyarakat Makassar yang disematkan untuk memanggil orang yang lebih tua.

Sebelum berganti nama menjadi Makassar pada 1999, kota ini dulunya bernama Ujung Pandang. Sebagai ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar termasuk kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur. 

3. Denpasar

Denpasar merupakan ibu kota Bali yang dijuluki Parijs van Bally. Sebutan untuk Kota Denpasar ini telah melekat sejak zaman penjajahan Belanda yang memiliki arti Parisnya Bali.

Hal ini disebabkan karena Denpasar merupakan pusat perbelanjaan dari beragam pakaian baik tradisional maupun modern. Alasan lainnya, Denpasar juga memiliki menara layaknya di Paris yakni Bajra Sandhi.

4. Pontianak

Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini dikenal dengan julukan Kota Khatulistiwa karena dilalui garis lintang nol derajat bumi atau garis khatulistiwa.

Di bagian utara kota ini, tepatnya di Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis lintang nol derajat bumi.

Tugu ini sendiri dibangun pada tahun 1928 dengan menggunakan ilmu astronomi. Pengukuran yang dilakukan oleh para ahli geografi saat itu tanpa menggunakan alat-alat yang canggih seperti satelit maupun GPS.

Para ahli ini hanya berpatokan pada garis yang tidak smooth (garis yang tidak rata atau bergelombang) dan berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang.

Setiap tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September, matahari akan muncul tepat di atas kepala.

5. Manado

Tinutuan merupakan makanan khas dari Manado yang dikenal juga sebagai Bubur Manado. Kuliner khas Manado ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.

Walaupun demikian, tinutuan umumnya tetap dapat ditemukan di berbagai rumah makan di luar waktu sarapan.

Tinutuan sendiri terbuat dari campuran labu kuning, bayam, kangkung, daun gedi, dan jagung. Makanan khas inilah yang menjadi simbol dari Kota Manado

Hal tersebut membuat Manado kerap dijuluki Kota Tinutuan.

6. Kupang

Masyarakat di Kupang, Nusa Tenggara Timur, terkenal akan tingkat toleransinya yang tinggi. Masyarakat antar umat beragama di Kupang hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan.

Hal inilah yang melatarbelakangi Kupang dijuluki sebagai Kota Kasih. Kasih dalam artian memiliki rasa toleransi, cinta damai, dan peduli kepada sesama meskipun berbeda latar belakang.

Selain itu, julukan 'Kasih' sendiri merupakan akronim dari Karya, Aman, Sehat, Indah, dan Harmonis. Nuansa kehidupan yang penuh cinta dan kasih seperti itulah yang mewarnai dinamika masyarakat di Kupang.

7. Sabang

Sabang merupakan kota berupa kepulauan yang terletak di Provinsi Aceh. Julukan Kota Seribu Benteng muncul karena banyaknya benteng peninggalan Jepang di Sabang.

Ketika Perang Dunia II, Jepang sempat menjadikan Sabang sebagai pelabuhan militer untuk menghalau musuh hingga membangun ribuan benteng dan bunker yang masih ada hingga kini.

Ribuan benteng dan bunker ini tersebar di berbagai sudut kepulauan Sabang dan menyimpan sejarah kelam perjuangan melawan penjajah.

Share
Lifestyle
5 Wisata Museum di Jogja, dari Seni hingga Edukasi

5 Wisata Museum di Jogja, dari Seni hingga Edukasi

Pilkada Jakarta 2024, Ancol Berikan Potongan Harga Masuk Rekreasi

Dalam memeriahkan Pilkada Jakarta 2024, Ancol Taman Impian memberikan potongan harga sebesar 40 persen untuk tiket di unit rekreasi.

Putri Ariani Rilis Album Perdana Evolve di Amerika

Penyanyi Putri Ariani resmi merilis album perdananya bertajuk “Evolve”pada Jumat (22/11/2024).

Cepat Habis, Ini Tips Dapat Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru

Simak tips yang bisa dilakukan agar bisa mendapat tiket kereta api saat musim libur Nataru.

Deretan Film Indonesia Terbaru Mulai Tayang hingga Akhir November...

Berikut deretan film Indonesia terbaru mulai tayang hingga Akhir November 2024.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...

popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.

Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia

Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.

Kisah Hidup Pesulap Pak Tarno: Pernah Sukses, Kini Stroke dan Jad...

Kisah hidup pesulap Pak Tarno yang menyedihkan, kini stroke dan jualan mainan anak.

LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1