• Selasa, 21 Januari 2025

Penuh Makna, 7 Tradisi Unik Imlek di Indonesia

Penuh Makna, 7 Tradisi Unik Imlek di Indonesia
Ilustrasi - Tradisi unik Imlek di Indonesia. (dok: pinterest)

SEAToday.com, Jakarta - Tahun Baru Imlek selalu dirayakan oleh masyarakat Tionghoa dengan nuansa berwarna merah dan tradisi khas yang meriah.

Banyak tradisi yang sering dilakukan mulai menggantung lampion, berbagai angpao, hingga serba-serbi merah yang penuh makna.

Di Indonesia, terdapat berbagai tradisi unik yang penuh makna. Apa saja tradisi tersebut? Simak selengkapnya berikut.

1. Mandi Bersama di Sumur 7 Lubang

Di Depok, terdapat sebuah perayaan unik dalam merayakan Imlek atau Tahun Baru Imlek. Warga etnis Tionghoa akan beramai-ramai datang ke Vihara Gayatri.

Di Vihara ini, mereka tidak hanya beribadah, tetapi juga dirayakan dengan mandi bersama di sumur tujuh lubang.

Sumur-sumur ini dipercaya memiliki kekuatan mendatangkan rezeki, jodoh, bahkan bisa menyembuhkan penyakit.

2. Menempel Kuplet Pintu

Tradisi unik saat Imlek lainnya yaitu menempel kuplet di pintu. Ini merupakan dekorasi berupa tulisan Cina yang berisi doa dan harapan dan ditempel di pintu rumah.

Kuplet ini biasanya dipasang berpasangan karena angka genap dipercaya membawa keberuntungan dalam budaya China. Dua baris kuplet yang biasanya terdiri dari tujuh (atau sembilan) karakter ditempelkan di kedua sisi ambang pintu.

Kuplet tersebut bahkan seringkali tidak dilepas sampai diperbarui pada tahun baru Imlek berikutnya.

3. Grebeg Sudiro di Solo

Grebeg Sudiro merupakan perayaan Imlek yang biasa dilakukan oleh warga kota Solo, Jawa Tengah. Grebeg Sudiro sendiri merupakan perayaan akulturasi budaya masyarakat Cina dan Jawa di Solo.

Puncak dari perayaan Grebeg Sudiro adalah saat perebutan hasil bumi, makanan, dan lainnya yang disusun membentuk gunung (gunungan) diarak di sekitar kawasan Pasar Gedhe.

Grebeg dalam tradisi Jawa bermakna perayaan rutin dan ucapan syukur dalam memperingati suata peristiwa penting.

4. Perang Air (Ciancui)

Tradisi unik Imlek lainnya juga terdapat di Riau yakni terdapat perang air. Hampir semua warga Riau akan ramai-ramai mengikuti perang air.

Sama seperti perayaan songkran di Thailand, warga Riau akan ramai-ramai berbasah-basahan di hari raya Imlek. Perang air yang menandakan awal tahun baru ini juga biasa disebut dengan Ciancui.

5. Memasang Karakter Fu Terbalik

Karakter fu merupakan salah satu huruf yang ada di penulisan Cina. Memasang karakter fu terbalik juga kerap menjadi tradisi unik warga Tionghoa.

Memasang karakter fu secara terbalik adalah penempelan kaligrafi kertas berlian besar (persegi pada 45 derajat) yang ditempelkan di pintu.

Karakter fu sengaja dibalik karena dianggap membawa keberuntungan yang dicurahkan kepada mereka memasangnya.

6. Memotong Kertas dengan Motif Keberuntungan

Warga Tionghoa juga kerap memotong kertas dengan berbagai motif keberuntungan, seperti bunga mekar dan hewan zodiak.

Gambar tanaman atau hewan keberuntungan biasanya menjadi tema pemotongan kertas tahun baru Imlek. Setiap hewan atau tumbuhan akan mewakili keinginan yang berbeda.

Seni melambangkan harapan untuk kebahagiaan dan kemakmuran di tahun mendatang.

7. Menggantung Lampion Merah

Tradisi unik yang sangat kenal dengan Imlek yaitu memasang lampion merah atau lentera merah. Lampion ini digantung di berbagai tempat seperti pohon, pintu rumah, hingga pintu rumah.

Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, lampion ini dipercaya dapat mengusir kesialan dan membawa keberuntungan.

Share
Trending Topik
Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...

popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.

Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia

Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.