Wajah Baru Museum Wayang, Ada Ruang Imersif hingga Teknologi Baru
SEAToday.com, Jakarta - Museum Wayang memiliki wajah baru dengan tata pamer modern serta pengalaman imersif yang menggabungkan koleksi museum, elemen interaktif dan teknologi.
Wajah baru ini dihadirkan lantaran mengingat salah satu indikator kota global, yakni menawarkan nilai-nilai yang menarik bagi warga serta turis yang berkunjung.
Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Jakarta Sri Kusumawati menjelaskan perubahan tidak hanya terbatas pada penambahan ruang imersif, tetapi juga perbaikan menyeluruh terhadap bangunan yang merupakan cagar budaya.
“Sekarang, sudah ada dua bangunan, yang lama dan yang baru. Di bangunan lama kami memutuskan untuk membebaskan dinding dan mengembalikan elemen asli gedung ini, yang kini bisa dinikmati oleh pengunjung,” ujar Sri.
Tata pameran baru ini dibuat dengan desain minimalis yang mengutamakan koleksi wayang sebagai daya tarik utama, sekaligus tidak mengganggu keindahan arsitektur asli gedung.
Pengunjung dapat menikmati ruang pamer yang lebih lapang, yang memberi kesempatan pengunjung untuk lebih leluasa melihat pameran.
Sementara itu, untuk koleksi di museum ini tidak ada penambahan koleksi baru, tetapi jumlah yang dipamerkan secara sengaja dibatasi. Hal ini agar ruang pameran menjadi lebih nyaman dan tidak terlalu padat.
Tidak hanya itu, kini di Museum Wayang dilengkapi dengan ruang imersif dan fitur-fitur interaktif yang ditujukan untuk menarik perhatian generasi muda.
Teknologi imersif ini mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR). Ruang imersif di museum dilengkapi Area Super Hologram, Ruang Imersif 360, Permainan Interaktif dan Ramp Interaktif yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat.
"Ruangan imersif ini untuk menarik minat anak muda. Jadi sambil bermain, mereka juga bisa sekalian menambah pengetahuan. Jadi mereka pelan-pelan mulai tertarik dengan budaya kita," katanya.
Untuk mengatur kunjungan ke ruang imersif, pengunjung disarankan memesan sesi waktu yang telah ditentukan agar pengalaman dapat berlangsung lebih teratur dan nyaman.
Ruang pameran juga dapat diakses dengan mudah di bangunan baru yang dirancang ramah difabel sehingga kunjungan ke museum dapat menjadi sesuatu yang dinikmati berbagai kalangan.
Adanya berbagai inovasi ini, diharapkan Museum Wayang siap menjadi lebih dari sekadar tempat wisata, tetapi juga sebagai saran edukasi dan pelestarian budaya yang memadukan nilai sejarah dengan teknologi moderen.
Artikel Rekomendasi
Rasa Nusantara
5 Kuliner Legendaris di Bali yang Wajib Kamu Coba
Bali memang juara dalam hal keindahan alam dan tempat wisata, tapi jangan lupakan kuliner legendarisnya! Selain tempat makan kekinian yang hits banget, Bali juga punya tempat makan yang sudah ada sejak puluhan tahun dan...
Rekomendasi 5 Bakso Enak di Jakarta, Pas Saat Cuaca Hujan
Berikut rekomendasi 5 bakso enak di Jakarta yang cocok dinikmati saat sore hari atau ketika cuaca sedang hujan.
5 Kuliner Legendaris di Jakarta yang Bisa Dijangkau dengan Transp...
Berikut 5 kuliner legendaris di Jakarta yang bisa dijangkau dengan transportasi umum.
Selain Dodol, Ini Oleh-Oleh Khas Garut yang Wajib Dibawa Pulang
Berikut rekomendasi oleh-oleh khas Garut selain dodol.
Trending Topik
Berita Terpopuler
Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...
Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah
Sejarah Blok M: Perjalanan Panjang Hadirkan Pusat Nongkrong Anak...
popularitas Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda lintas generasi tak dibangun dalam waktu singkat. Ada jejak penjajah Belanda dan Ali Sadikin di dalamnya.
Penyanyi Era 70-an Dina Mariana Meninggal Dunia
Penyanyi era 70-an Dina Mariana meninggal dunia pada Minggu, 3 November 2024. Dina mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun.