Destinasi Wisata Spiritual di Bali untuk Refleksi Setelah Nyepi

Destinasi Wisata Spiritual di Bali untuk Refleksi Setelah Nyepi
Sejumlah wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu (24/4/2024). Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/Spt.

SEAToday.com, Jakarta - Setelah melewati Nyepi yang penuh dengan keheningan dan refleksi, bisa dijadikan waktu yang tepat untuk melakukan wisata spiritual.

Di Bali, terdapat tempat-tempat wisata spiritual yang bisa dikunjungi dan dapat memberikan ketenangan dalam diri.

Berikut destinasi wisata spiritual di Bali yang bisa dikunjungi.

1. Pura Peribadatan Puja Mandala

Pura Peribadatan Puja Mandala merupakan kompleks peribadatan yang mencakup lima agama, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, dan Hindu.

Puja Mandala diresmikan pada 22 Desember 1997 sebagai bagian dari pengembangan pariwisata yang tetap menghormati nilai-nilai spiritual masyarakat.

Dalam kompleks ini, terdapat Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, dan tempat ibadah lainnya.

Pura Peribadatan Puja Mandala terletak di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

2. Pura Tirta Empul

Pura Tirta Empul dikenal sebagai lokasi melukat atau ritual penyucian diri bagi umat Hindu. Namun, wisatawan dari berbagai latar belakang juga diizinkan untuk ikut serta dalam ritual ini.

Pura ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WITA, kecuali saat Hari Raya Nyepi. Namun, bagi umat Hindu yang ingin bersembahyang, pura ini tetap terbuka selama 24 jam.

Pura Tirta Empyl terletak di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Bali.

3. Pura Ulun Danu Beratan

Pura Ulun Danu Beratan merupakan salah satu pura paling ikonik di Bali, bahkan gambar pura ini terdapat pada uang pecahan Rp50.000.

Terletak di tepi barat laut Danau Beratan, pura ini menjadi tempat pemujaan bagi Dewa Trimurti, yaitu Wisnu (atap tingkat 11), Brahma (atap tingkat 7), dan Siwa (atap tingkat 3).

Pura ini menawarkan suasana spiritual yang damai dan sejuk di tengah keindahan alam pegunungan.

Pura Ulun Danu Beratan terletak di Danau Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali

4. Pura Luhur Tamba Waras

Pura Luhur Tamba Waras dipercaya sebagai tempat untuk penyembuhan, baik secara medis maupun nonmedis.

Di pura ini terdapat tujuh pancoran air yang dikenal sebagai Pancoran Sapta Gangga, yang digunakan dalam prosesi melukat.

Ritual ini dipimpin oleh seorang pemangku dan diyakini dapat membantu mengatasi berbagai penyakit.

Beberapa orang yang mengikuti prosesi ini bahkan mengalami reaksi fisik, seperti mual atau muntah, setelah meminum air dari sumber suci tersebut.

5. Brahma Vihara Arama

Brahma Vihara Arama adalah vihara terbesar di Bali dengan arsitektur yang menyerupai Candi Borobudur.

Vihara ini didirikan pada tahun 1969, di mana tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi juga sebagai destinasi wisata spiritual yang menawarkan ketenangan dan keindahan.

Brahma Vihara Arama berlokasi di Banjar Dinas Tangeb, Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali yang buka dari pukul 08.00 hingga 18.00 WITA.