SEAToday.com, Jakarta - Indonesia kaya akan tempat wisata salah satunya sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.

Tidak hanya sekadar berlibur, masyarakat juga diajak untuk berwisata sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan di destinasi wisata.

Terkait dengan sustainable tourism, tidak lepas dari desa-desa wisata yang ada di Indonesia.

Di antara banyaknya desa wisata Indonesia, terdapat beberapa desa wisata yang mengembangkan wisata sustainable tourism. 

Berikut 5 desa wisata di Indonesia yang mengusung konsep sustainable tourism.

1. Desa Pujo Kidul, Malang

Desa ini terletak di Kecamatan Pujo yang berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Malang. Lokasinya yang berada di dataran tinggi, membuat suasananya di sekitarnya masih sejuk dan asri.

Desa Pujon Kidul mengandalkan kelestarian alam sebagai konsep sustainable tourism yang ditawarkan kepada wisatawan, yaitu sektor pertanian dan peternakan.

Beberapa kegiatan wisata yang bisa dilakukan di desa ini yaitu menanam sayuran, memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.

2. Desa Pentingsari, Yogyakarta

Desa wisata Pentingsari telah dikenal internasional sebagai salah satu desa wisata dengan segudang penghargaan.

Desa Pentingsari ini masuk dalam 100 besar destinasi berkelanjutan versi Global Green Destinations Days (GGDD).

Keseharian masyarakat yang berdampingan dengan alam menjadi daya tarik desa wisata ini. Kegiatan seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe bisa dilakukan di Desa Pentingsari.

3. Desa Kete Kesu, Toraja

Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya.

Atraksi wisata yang paling ikonik dari Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir telah berusia 500 tahun.

Wisatawan bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu. Konon, rumah-rumah adat ini telah berusia lebih dari 300 tahun.

4. Desa Penglipuran, Bali

Desa Penglipuran sudah menjadi salah satu tempat destinasi wisata yang terkenal baik untuk masyarakat dalam negeri hingga turis mancanegara.

Desa Penglipuran yang terletak di Bangli ini juga masuk dalam 100 besar Destinasi Berkelanjutan versi GGDD, bahkan dinobatkan sebagai Desa Terbersih di dunia.

Kesadaran menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran terlahir dari aturan adat desa. Salah satu aturan yang menarik adalah larangan menggunakan kendaraan bermotor pada area desa.

Tujuan adanya larangan ini yaitu menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

5. Kampung Blekok, Situbondo

Terpilihnya Kampung Blekok sebagai finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 membuat nama desa wisata ini menjadi ramai diperbincangkan.

Selain menjadi rumah bagi penduduk, desa wisata ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman mangrove dan ribuan burung.

Masyarakat setempat membuat penangkaran burung di desa wisata ini yang bertujuan untuk melestarikan burung blekok yang hampir punah.

Wisatawan yang berkunjung juga dapat ikut dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, hingga merawat burung yang sedang sakit.