• Rabu, 23 Oktober 2024

Film Pendek Kala Nanti, Raih Penghargaan Festival Film di Jepang

Film Pendek Kala Nanti, Raih Penghargaan Festival Film di Jepang
Film pendek "Kala Nanti" rai penghargaan Governor of Tokyo Award kategori Live-Action Competition Asia International Best Short di Shorts Shorts Film Festival & Asia 2024. (source: @aranckproject)

SEAToday.com, Jakarta - Film pendek karya Praditha Blifa "Kala Nanti" berhasil meraih penghargaan Governor of Tokyo Award untuk kategori Live-Action Competition Asia International Best Short di Shorts Shorts Film Festival & Asia 2024 yang diumumkan pada Senin (17/6).

“Sangat senang dan terharu saat pertama kali mendapat kabar film ‘Kala Nanti’ mendapatkan penghargaan, saya langsung mengabari dua pemain utama film ini, Ira dan Valen untuk mengucapkan selamat ke mereka berdua,” kata Sutradara Praditha Bilfa, dikutip dari keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (19/6).

Ia juga mengatakan bahwa dengan raihan penghargaan tersebut, film "Kala Nanti" bisa memiliki kesempatan untuk ditonton lebih banyak orang.

Selain itu, bisa memantik banyak diskusi tentang bagaimana seharusnya ruang hidup yang kita huni bisa lebih inklusif dan tidak diskriminatif terhadap teman-teman difabel.

Shorts Shorts Film Festival & Asia merupakan salah satu festival film pendek terbesar di Asia yang diakreditasi oleh US Academy Award.

"Kala Nanti" berhasil menyisihkan 25 karya film pendek lainnya dan berhasil keluar sebagai pemenang.

Produser film "Kala Nanti" Intan Nadya Maulida pun menyampaikan ungkapan terima kasih kepada segenap pemain dan tim yang telah membantu menyukseskan film tersebut.

"Kala Nanti" merupakan sebuah film pendek yang menceritakan dua gadis remaja tunanetra yang berteman dekat sejak tinggal di asrama. Keduanya pun seakan tidak terpisahkan dan selalu bersama.

Hingga suatu hari, salah satu dari mereka mengumumkan rencana untuk pindah ke luar kota demi mengejar mimpinya melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah.

Film ini sendiri mendapat pendanaan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta lewat Program Dana Keistimewaan (Danais) serta diproduksi oleh Aranck Project.

Dua pemeran dalam film ini yaitu Juliana Ira Astuti dan Scolastika Nadya Valentin, dua aktris tunanetra nonprofesional.

Juliana Ira Astuti atau Ira adalah seorang penyandang tunanetra total yang aktif berkegiatan di komunitas Difalitera (Difabel Literasi) dan beberapa kali melakukan pementasan baca puisi dan musikalisasi puisi.

Sementara Scolastika Nadya Valentin atau Valen adalah seorang penyandang tunanetra low vision yang aktif tercatat sebagai atlet judo peraih medali emas ASEAN Para Games 2023 di Kamboja.

Share
Lifestyle
TWICE Umumkan Comeback Desember dengan Mini Album STRATEGY

TWICE Umumkan Comeback Desember dengan Mini Album STRATEGY

Jin BTS Siap Rilis Album Solo Perdana pada November 2024

Jin BTS akan segera merilis album solo perdananya "Happy" pada November 2024 mendatang.

Pecinta Kopi yang Bermasalah di Lambung, Pilih Kopi Arabika!

Orang yang memiliki masalah lambung harus memilih kopi secara bijak karena beberapa dari jenis kopi dapat menimbulkan gejala asam lambung atau maag.

Henry Cavill akan Bintangi Film Adaptasi Anime Jepang Voltron

Serial anime jepang berjudul Voltron siap di adaptasi oleh Amazon Studios, dan aktor asal Inggris, Henry Cavill akan membintangi film tersebut.

Psy dan Gangnam Style: Lagu Pembuka Jalan K-Pop Menyapa Dunia

Rapper Korea Selatan (Korsel), Park Jae Sang (Psy) mengikuti jejak The Beatles taklukkan Amerika Serikat. Psy memikat AS dengan lagu Gangnam Style.

Berita Terpopuler

Kusni Kasdut dan Robin Hood: Kisah Kelam Pejuang Kemerdekaan Jadi...

Indonesia juga mengenal orang baik jadi jahat. Kusni Kasdut, namanya. Kusni Kasdut awalnya pejuang kemerdekaan yang berubah jadi penjahat yang paling dicari.

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Tradisi Unik Suku Toraja, Menikah dan Hidup Bersama Jenazah

Kronologi Suami Artis Jennifer Coppen Meninggal Akibat Kecelakaan...

Kronologi suami Jennifer Coppen yang meninggal karena kecelakaan motor di Bali.

Celine Dion Sulit Kendalikan Ototnya karena Stiff Person Syndrome

Penyanyi asal Kanada, Celine Dion, saat ini tengah berjuang melawan penyakit Stiff Person Syndrome (SPS) sejak Desember 2022 lalu.