LIFESTYLE
Tingkatkan Risiko Diabetes, Ini 5 Akibat Tidak Sarapan Pagi

SEAToday.com, Jakarta - Sarapan pagi terkadang sering dilewatkan oleh sebagian besar orang. Namun ternyata, kebiasaan ini apabila dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan beberapa efek samping yang akan dirasakan tubuh.
Sarapan pagi dengan menu bergizi lengkap dan seimbang dapat mendukung kesehatan. Saat sarapan, tubuh bisa mendapatkan nutrisi penting seperti protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral yang membuat fungsi dan kinerja organ bisa optimal.
Apabila melewatkan sarapan, dapat meningkat risiko sejumlah penyakit.
Berikut beberapa akibat jika melewatkan sarapan pagi:
1. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2
Kadar gula darah berpotensi akan turun apabila melewatkan sarapan pagi dengan nutrisi yang seimbang.
Gula darah yang turun nantinya dapat membuat tubuh akan merasa lelah, lebih mudah tersinggung, dan sulit fokus.
Terdapat juga penelitian yang menunjukkan, melewatkan sarapan pagi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
2. Sulit fokus
Sarapan dapat memberikan nutrisi sehingga membuat otak menjadi fokus dalam bekerja dan melakukan aktivitas dalam sehari.
Dengan melewatkan nutrisi dalam sarapan, bisa menyebabkan kesulitan berkonsentrasi dan kondisi mental yang kurang seimbang.
Ahli diet terdaftar di Balance One Supplements AS, Trista Best mengatakan, bagi sebagian orang, melewatkan sarapan dapat menyebabkan penurunan kinerja kognitif atau kemampuan berpikir.
Dampaknya, seseorang akan lebih sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan cenderung sulit untuk memecahkan masalah.
3. Hormon stres meningkat
Hormon stres berupa kortisol tidak hanya merespons stres emosional, tetapi juga bereaksi terhadap stres fisiologis yang disebabkan oleh melewatkan makan.
Menurut tinjauan sistematis pada 2021 di Nutrients, melewatkan sarapan dapat meningkatkan kadar kortisol di pagi hari. Kondisi tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kualitas tidur yang buruk.
4. Membahayakan kesehatan jantung
Sebuah meta-analisis pada 2019 di American Journal of Cardiology menemukan, melewatkan sarapan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Hal ini mungkin terkait dengan efek metabolisme yang melewatkan sarapan terhadap kadar gula darah, makan berlebihan di waktu lain, dan hubungan antara melewatkan sarapan dengan kebiasaan gaya hidup buruk yang memicu penyakit jantung.
Orang yang melewatkan sarapan cenderung mempunyai kolesterol "jahat" LDL yang lebih tinggi dibanding orang yang sarapan dalam jangka pendek.
LDL merupakan jenis kolesterol yang dapat berkontribusi terhadap risiko serangan jantung dan stroke.
5. Memicu makan berlebih dan menu tidak sehat
Orang yang melewatkan sarapan cenderung memiliki keinginan untuk makan berlebih. Hal ini karena tubuh akan mencoba untuk mengejar nutrisi yang terlewat karena tidak sarapan.
Tubuh kemudian akan mencari sumber energi cepat yang tidak sehat, seperti keripik atau makanan yang dipanggang.
Makanan tersebut memang akan membuat tubuh menjadi cepat berenergi dan bersemangat. Namun, tidak lama setelah itu, tubuh akan lebih cepat merasa lapar.