SEAToday.com, Jakarta - Kampung Adat Miduana dinobatkan sebagai kampung dengan penduduk berumur panjang bersama Gili Iyang di Sumenep oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan Economic Research Institute of ASEAN and East Asia (ERIA).

Kampung Miduana berada di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kampung ini berada jauh dari perkotaan sekitar 172 kilometer dari pusat kota Cianjur.

Berdasarkan hasil penelitian, lansia di Miduana yang berusia 70-79 tahun berjumlah 8 orang, 88-89 tahun berjumlah 14 orang, 98-99 tahun berjumlah 12 orang, 100 hingga lebih dari 100 tahun berjumlah 3 orang.

Kampung Miduana memiliki hawa yang sejuk karena letaknya berada di ketinggian. Dengan kesejukan, tradisi, dan budaya membuat Kampung Miduana menjadi salah satu destinasi wisata baru yang terletak di Cianjur, Jawa Barat.

Salah satu tradisi yang terkenal yaitu struktur rumah adat milik masyarakat Miduana yang masih dipertahankan. Tidak hanya itu, warga juga masih memakai pakaian tradisional, lengkap dengan totopong atau ikat kepala khas Sunda.

Miduana sendiri berasal dari kata 'Midua' yang berarti terbelah atau terbagi dua. Nama itu merujuk kepada lokasi kampung yang terbagi dua karena berada di antara dua sungai yakni Cipandak hilir dan Cipandak girang.

Kedua sungai tersebut bertemu menjadi Sungai Cipandak (utama), dengan arus yang landai tidak curam. Saat pertama kali dibuka, kampung ini memiliki julukan yakni Joglo Alas Roban yang dipimpin Eyang Jiwa Sadana dengan sembilan kepala keluarga.

Berikut 5 fakta Kampung Miduana:

1. Tradisi Khas Kampung Miduana

Hingga saat ini, tradisi warga Kampung Adat Miduana masih terjaga, yaitu Dongdonan Wali Salapan, Lanjaran Tatali Paranti, Mandi Kahuripan, Opatlasan Mulud.

Selain itu, terdapat juga kesenian yang masih dilestarikan seperti ayang Gejlig, Nayuban dan Lais, wayang golek, calung, rengkong, reog, tarawangsa, pantun buhun dan lainnya.

Mayoritas warga Kampung Adat Miduana melakukan aktivitasnya sebagai petani padi. Tata cara menanam padi pun masih secara tradisional, bahkan ada tradisi yang tetap dipegang dan tidak boleh dilanggar saat menanam padi.

Warga tidak diperbolehkan menanam padi ketan di bagian hulu dari lahan yang akan ditanami padi.

2. Rumah Tradisional

Kampung Miduana terdiri dari 21 rumah yang dihuni oleh 21 keluarga. Rumah di kampung ini juga masih berbentuk rumah panggung dengan dinding berupa bilik bambu.

Di Kampung Miduana ini, semua rumah berbentuk sama dan memiliki kesamaan yaitu bagian pintu harus menghadap ke arah selatan.

3. Kebiasaan ke Jamban

Setiap rumah di Kampung Miduana memiliki gowah, yaitu tempat menyimpan padi dan parukuyan atau tempat menyimpan beras.

Gowah dan parukuyan ini harus dilalui jika warga kampung adat ingin ke jamban untuk sekadar mandi ataupun buang air. Warga pun membuat jamban selalu di arah yang nantinya akan melewati gowah.

4. Warga Panjang Umur

Di kampung ini, warganya berusia hingga lebih dari 70 tahun, bahkan di atas 100 tahun.

Dewan Adat Kampung Miduana, mengatakan warga kampung di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul ini memang dianugerahi usia yang panjang oleh Sang Pencipta. Berdasarkan catatan, dari total 364 jiwa di kampung tersebut, ada sekitar 14 orang yang berusia di atas 90 tahun.

Rata-rata usia warga Kampung Miduana memang di atas 90 tahun. Meski sudah berusia lanjut, lansia di Kampung Miduana masih tampak bugar.

Bahkan banyak dari mereka yang masih kuat menyadap nira, pergi ke sawah, dan melakukan aktivitas lainnya di rumah.

5. Sempat Menutup Kampung

Pada tahun 1980, Kampung Miduana sempat muncul sebagai daftar Kampung Adat di Jawa Barat, tetapi kemunculannya tersebut redup lantaran minimnya perhatian.

Warga juga menjadi kembali tertutup agar tidak terpengaruh kebudayaan luar yang menghilangkan tradisi yang sudah dijaga selama ini. Namun, kini Kampung Miduana kembali terbuka dan akan ditata sebagai wisata kebudayaan.